Rabu, 14 Mei 2008

ASING YANG TAK INGIN INDONESIA KUAT

BENGKALIS - Danrem 031 Wirabima Kolonel Inf Erro Kusnara, mengatakan, ada sebuah kekuatan dari luar yang sengaja memecah belah negeri ini. Mereka-mereka itu, kata Danrem, tidak ingin melihat Indonesia kuat, makmur dan sejahtera. Ada saja upaya agar anak negeri dan bangsa ini terpecah. Pernyataan tersebut disampaikan Danrem saat ramah tamah dengan bupati dan para kepala dinas, Muspida di gedung Daerah Selasa kemarin. Salah satu contoh katanya, perusahaan-perusahaan asing yang ada di Indonesia, selalu saja muncul kekisruhan, ribut dengan persoalan yang tidak jelas. "Saya juga ingin mengingatkan, bahwa negera tentanga sekalipun, atau yang disebut-sebut sebagai negara serumpun tetap harus diwaspadai. Munculnya relawan perang yang direkrut dari warga negara kita, mesti menjadi pertanyaan besar bagi kita semua," kata Danrem.
Perkembangan terakhir kata Danrem, ada upaya penghapusan Kodim, Koramil bahkan Babinsa. Satuan komando yang berhubungan langsung dengan masyarakat itu cuba dihapuskan, dengan harapan masyarakat di lapisan bawah akan mudah dipecah belah. "Bengkalis sebagai daerah kepulauan yang berhadapan langsung dengan negera tetanga harus mendapat perhatian serius. Pengamanan tidak mesti dilakukan oleh Tni atau rekan kepolisian tapi oleh semua unsur masyarakat," katanya. Dalam pada itu Danrem juga menyambut baik usulan pemerintah Kabupaten Bengkalis, agar di Bengkalis dibangun Makodim sendiri terpisah dari Dumai. Hal itu dimaksudkan agar pelayanan dan pengamanan daerah perbatasan yang cukup luas ini bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya. "Usulan itu kami sambut baik, karena memang saat ini Kodim yang ada di Dumai itu membawahi empat Kabupaten, Dumai, Bengkalis, Siak dan Rohil. Tapi semua itu memerlukan kajian lebih mendalam," urai Danrem lagi. Dalam kesempatan tersebut, Danrem juga menyampaikan beberapa hal terkait pelaksanaan pemilihan Gubernur Riau bulan September mendatang. Berpengalaman dari beberapa daerah lain kata Danrem, helat pilkada selalu diwarnai dengan kekisruhan dan kekacauan. "Mestinya pesta rakyat itu dijalankan dengan damai dan aman. Memang banyak kepentingan politik di sana, saya mengajak kita semua mempedomani aturan-aturan yang ada. Silakan suarakan apa kata hati tapi jangan bawa-bawa institusi," katanya. Danrem juga mengingatkan, helat pilkada hendaknya jangan sampai mempersempit rasa nasionalisme. Pilihan atau jago boleh berbeda tapi persatuan tatp harus dijaga. "Ingat, ketika kita kacau bilau ada pihak luar yang senang dan bersorak dengan kondisi itu," pesannya. Sebelum itu Bupati Bengkalis H Syamsurizal, dalam sambutannya mengatakan Bengkalis yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan daerahnya terdiri dari pulau-pulau memang rentan terhadap berbagai persoalan. Namun kata Syamsurizal, berkat koordinasi yang padu antara semua intansi dan muspida, semuanya bisa ditangani dengan baik.
Usai acara temu ramah, bupati bersama sejumlah kepala dinas mengajak Danrem dan rombongan meninjau lokasi yang rencananya akan dibangun Makodim Bengkalis. Lokasi di jalan Lembaga atau tepatnya samping STAI Bengkalis tersebut seluas 3 hektar. Rencanya lokasi ini akan ditukar guling dengan markas Koramil yang ada di jalan Pahlawan saat ini. Danrem menyambut positif rencana tukar guling tersebut, dan mengaku puas dengan lokasi baru yang ditawarkan oleh pemkab Bengkalis." Ada aturan yang harus kita taati. Aset-aset TNI AD itu sudah tercatat di Departemen Keuangan, artinya harus ada usulan dari bawah dulu. Saya sudah buicarakan hal ini dengan pak bupati, prinsipnya kita sepakat dengan rencana ini," kata Danrem lagi. ***
Keterangan Foto:
Danrem 031 Wirabima Erro Kusnara didampingi Bupati H Syamsurizal memperoleh penjelasan Kakan Pertanahan H Ismail tentang lokasi untuk pembangunan perkantoran Kodim di Jalan Lembaga ketika melakukan Kunker ke Bengkalis, Selasa (13/5/'08).

Tidak ada komentar: