Kamis, 22 Mei 2008

BUPATI GAGAS BERDIRI UNIVERSITAS BENGKALIS

Keterangan foto:
Bupati H Syamsurizal didampingi Ketua STIE Syari’ah Bengkalis H Kasmuri Selamat mewisuda lulusan perdana dalam sidang senat terbuka yang dilaksanakan di Gedung Kesenian Cikpuan, Kamis (22/5/2008).


BENGKALIS – Meskipun hingga saat ini sejumlah kebijakan telah dilakukan, berbagai bantuan dan kemudahan telah diberikan, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis tidak pernah berhenti dan merasa puas. Sebaliknya, berbagai upaya terus dilakukan agar para lulusan SLTA di daerah ini dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
”Khususnya bagi para lulusan SLTA yang disebabkan berbagai faktor, seperti faktor ekonomi, tidak memungkinkan melanjutkan pendidikan tinggi ke tempat lain di luar Kabupaten Bengkalis,” kata Bupati Bengkalis, H Syamsurizal.
Untuk itu, Syamsurizal mengatakan, salah satu upaya yang saat ini digagas Pemkab Bengkalis, adalah bagaimana agar di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini, dalam waktu dekat, dapat berdiri Universitas Bengkalis.
Hal itu dikatakannya, ketika menghadiri dan memberikan sambutan pada wisuda perdana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Syari’ah Bengkalis di Gedung Kesenian Cikpuan Bengkalis, Kamis (22/5/2008).
”Dengan berdirinya Universitas Bengkalis itu nantinya, para lulusan SLTA yang karena berbagai faktor tersebut tidak dapat melanjutkan pendidikan ke luar daerah, serta belum dapat tertampung di sejumlah perguruan tinggi yang saat ini telah ada di Kabupaten Bengkalis, dapat ditampung Universitas Bengkalis,” kata Syamsurizal.
Dikatakan Syamsurizal, untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para lulusan SLTA untuk melanjutkan dan memilih perguruan tinggi yang dikehendaki. Kemudian, pendirian Universitas Bengkalis itu juga merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya Pemkab Bengkalis dalam mempercepat keberhasilan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang telah dilakukan selama ini.
”Khususnya kebijakan peningkatan kualitas SDM dan pembangunan bidang pendidikan yang telah diberlakukan Pemkab Bengkalis sejak diberlakukannya era otonomi daerah,” kata kandidat doktor di salah satu universitas di Malaysia ini.
Sementara itu, Ketua STIE Syari’ah, H Kasmuri Selamat, dengan jujur mengatakan, bahwa peran Bupati Bengkalis dalam memberikan bantuan kepada lembaga pendidikan yang bernaung di bawah Yayasan Bangun Insani (YBI) itu, sangat besar. Kata Kasmuri, bantuan yang diberikan Bupati Bengkalis untuk kelangsungan lembaga pendidikan yang dipimpinnya, baik moril maupun materil, hampir mendekati 100 persen.
Melalui sebuah tamsil, Kasmuri mengatakan, antara Bupati Bengkalis dan STIE Syari’ah, seperti buah mangga yang ranum di kebun seorang petani. Ketika kita menginginkannya, buah mangga itu dilempar dengan kayu dan batu. Kendatipun pohon mangga itu merasa sakit, namun yang dipersembahkannya kepada kita buah yang harum dan manis.
”Itulah perumpamaan yang sesuai untuk seorang Syamsurizal. Karena, dalam perjalanan perguruan tinggi ini, beliau kadang kala tidak henti-hentinya didemo dan dihujat mahasiswa STEI Syari’ah. Kendati demikian, sedikitpun tidak ada perasaan dendam di hatinya. Terbukti sampai saat ini, beliau tetap punya komitmen yang tinggi untuk membangun dan memajukan STIE Syariah Bengkalis ini,” kata Kasmuri.
Dikatakan Kasmuri, jumlah lulusan perdana ini 42 orang. 21 dari program studi Keuangan dan Perbankan Syari’ah serta 21 orang dari Akutansi Syari’ah. Melalui STIE Syari’ah Bengkalis ini, Kasmuri berharap, kebutuhan tenaga ekonomi syariah yang dibutuhkan di Indonesia, juga dapat dipenuhi putra-putri Kabupaten Bengkalis.
”Kedua program studi ini mempunyai tingkat relevansi yang sangat tinggi dalam kebutuhan masyarakat. Sesuai terbitan salah satu media nasional pada 1 Mei 2006 lalu, lembaga-lembaga keuangan Syari’ah di Indonesia membtuhkan tenaga ekonomi Syari’ah profesional sebanyak 40.000 orang,” kata Kasmuri.
Dari 42 lulusan perdana itu, kata Kasmuri, 6 orang diantaranya lulus dengan predikat cum laude. Lima dari program studi Akutansi Syari’ah, yaitu Rahman Hasyim (IPK terkahir 3,84), Herlinawati (3,77), Abdul Syakur (3,74), Gustino (3,57) dan Husni Mubarak (3,52).
Sedangkan satunya lagi dari program studi Akutansi dan Perbankan Syari’ah, atas nama Siti Nurindah (3,61). Rahman Hasyim dan Nurindah juga ditetapkan sebagai lulusan terbaik di masing-masing program studi.. Sedangkan lulusan aktif berprestasi untuk wisuda perdana ini, diraih Husni Mubarak.
Sebagai bentuk pernghargaan atas prestasi yang diraih, kepada lulusan perdana STIE Syari’ah Bengkalis yang berhasil cum laude itu, Syamsurizal mengatakan, Pemkab Bengkalis akan memberikan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
”Kebijakan ini bukan untuk lulusan STIE Syari’ah ini saja. Tetapi juga untuk perguruan tinggi lainnya yang ada di Kabupaten Bengkalis. Kebijakan ini sudah kita implementasikan sejak lama,” kata Syamsurizal yang juga tercatat sebagai dosen di STIE Syari’ah tersebut.
Selain Sekretaris Daerah yang juga Ketua YBI H Sulaiman Zakaria, hadir dalam wisuda perdana itu diantaranya Wakil Ketua DPRD Bagus Santoso dan ketua Kopertais wilayah XII Riau-Kepulauan Riau M Hatta. Serta sejumlah guru besar dari berbagai universitas terkemuka dari Negeri Jiran Malaysia.
Salah seorang guru besar yang hadir dan tercatat sebagai tenaga pengajar di STIE Syari’ah Bengkalis itu adalah Prof Sidik Baba. Sidik adalah guru besar Universitas Islam Antarabangsa (UIA) Kuala Lumpur Malaysia. *****