Kamis, 22 Mei 2008

BUPATI GAGAS BERDIRI UNIVERSITAS BENGKALIS

Keterangan foto:
Bupati H Syamsurizal didampingi Ketua STIE Syari’ah Bengkalis H Kasmuri Selamat mewisuda lulusan perdana dalam sidang senat terbuka yang dilaksanakan di Gedung Kesenian Cikpuan, Kamis (22/5/2008).


BENGKALIS – Meskipun hingga saat ini sejumlah kebijakan telah dilakukan, berbagai bantuan dan kemudahan telah diberikan, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis tidak pernah berhenti dan merasa puas. Sebaliknya, berbagai upaya terus dilakukan agar para lulusan SLTA di daerah ini dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
”Khususnya bagi para lulusan SLTA yang disebabkan berbagai faktor, seperti faktor ekonomi, tidak memungkinkan melanjutkan pendidikan tinggi ke tempat lain di luar Kabupaten Bengkalis,” kata Bupati Bengkalis, H Syamsurizal.
Untuk itu, Syamsurizal mengatakan, salah satu upaya yang saat ini digagas Pemkab Bengkalis, adalah bagaimana agar di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini, dalam waktu dekat, dapat berdiri Universitas Bengkalis.
Hal itu dikatakannya, ketika menghadiri dan memberikan sambutan pada wisuda perdana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Syari’ah Bengkalis di Gedung Kesenian Cikpuan Bengkalis, Kamis (22/5/2008).
”Dengan berdirinya Universitas Bengkalis itu nantinya, para lulusan SLTA yang karena berbagai faktor tersebut tidak dapat melanjutkan pendidikan ke luar daerah, serta belum dapat tertampung di sejumlah perguruan tinggi yang saat ini telah ada di Kabupaten Bengkalis, dapat ditampung Universitas Bengkalis,” kata Syamsurizal.
Dikatakan Syamsurizal, untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para lulusan SLTA untuk melanjutkan dan memilih perguruan tinggi yang dikehendaki. Kemudian, pendirian Universitas Bengkalis itu juga merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya Pemkab Bengkalis dalam mempercepat keberhasilan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang telah dilakukan selama ini.
”Khususnya kebijakan peningkatan kualitas SDM dan pembangunan bidang pendidikan yang telah diberlakukan Pemkab Bengkalis sejak diberlakukannya era otonomi daerah,” kata kandidat doktor di salah satu universitas di Malaysia ini.
Sementara itu, Ketua STIE Syari’ah, H Kasmuri Selamat, dengan jujur mengatakan, bahwa peran Bupati Bengkalis dalam memberikan bantuan kepada lembaga pendidikan yang bernaung di bawah Yayasan Bangun Insani (YBI) itu, sangat besar. Kata Kasmuri, bantuan yang diberikan Bupati Bengkalis untuk kelangsungan lembaga pendidikan yang dipimpinnya, baik moril maupun materil, hampir mendekati 100 persen.
Melalui sebuah tamsil, Kasmuri mengatakan, antara Bupati Bengkalis dan STIE Syari’ah, seperti buah mangga yang ranum di kebun seorang petani. Ketika kita menginginkannya, buah mangga itu dilempar dengan kayu dan batu. Kendatipun pohon mangga itu merasa sakit, namun yang dipersembahkannya kepada kita buah yang harum dan manis.
”Itulah perumpamaan yang sesuai untuk seorang Syamsurizal. Karena, dalam perjalanan perguruan tinggi ini, beliau kadang kala tidak henti-hentinya didemo dan dihujat mahasiswa STEI Syari’ah. Kendati demikian, sedikitpun tidak ada perasaan dendam di hatinya. Terbukti sampai saat ini, beliau tetap punya komitmen yang tinggi untuk membangun dan memajukan STIE Syariah Bengkalis ini,” kata Kasmuri.
Dikatakan Kasmuri, jumlah lulusan perdana ini 42 orang. 21 dari program studi Keuangan dan Perbankan Syari’ah serta 21 orang dari Akutansi Syari’ah. Melalui STIE Syari’ah Bengkalis ini, Kasmuri berharap, kebutuhan tenaga ekonomi syariah yang dibutuhkan di Indonesia, juga dapat dipenuhi putra-putri Kabupaten Bengkalis.
”Kedua program studi ini mempunyai tingkat relevansi yang sangat tinggi dalam kebutuhan masyarakat. Sesuai terbitan salah satu media nasional pada 1 Mei 2006 lalu, lembaga-lembaga keuangan Syari’ah di Indonesia membtuhkan tenaga ekonomi Syari’ah profesional sebanyak 40.000 orang,” kata Kasmuri.
Dari 42 lulusan perdana itu, kata Kasmuri, 6 orang diantaranya lulus dengan predikat cum laude. Lima dari program studi Akutansi Syari’ah, yaitu Rahman Hasyim (IPK terkahir 3,84), Herlinawati (3,77), Abdul Syakur (3,74), Gustino (3,57) dan Husni Mubarak (3,52).
Sedangkan satunya lagi dari program studi Akutansi dan Perbankan Syari’ah, atas nama Siti Nurindah (3,61). Rahman Hasyim dan Nurindah juga ditetapkan sebagai lulusan terbaik di masing-masing program studi.. Sedangkan lulusan aktif berprestasi untuk wisuda perdana ini, diraih Husni Mubarak.
Sebagai bentuk pernghargaan atas prestasi yang diraih, kepada lulusan perdana STIE Syari’ah Bengkalis yang berhasil cum laude itu, Syamsurizal mengatakan, Pemkab Bengkalis akan memberikan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
”Kebijakan ini bukan untuk lulusan STIE Syari’ah ini saja. Tetapi juga untuk perguruan tinggi lainnya yang ada di Kabupaten Bengkalis. Kebijakan ini sudah kita implementasikan sejak lama,” kata Syamsurizal yang juga tercatat sebagai dosen di STIE Syari’ah tersebut.
Selain Sekretaris Daerah yang juga Ketua YBI H Sulaiman Zakaria, hadir dalam wisuda perdana itu diantaranya Wakil Ketua DPRD Bagus Santoso dan ketua Kopertais wilayah XII Riau-Kepulauan Riau M Hatta. Serta sejumlah guru besar dari berbagai universitas terkemuka dari Negeri Jiran Malaysia.
Salah seorang guru besar yang hadir dan tercatat sebagai tenaga pengajar di STIE Syari’ah Bengkalis itu adalah Prof Sidik Baba. Sidik adalah guru besar Universitas Islam Antarabangsa (UIA) Kuala Lumpur Malaysia. *****

Rabu, 21 Mei 2008

BUDAYAKAN GEMAR MEMBACA DALAM KELUARGA

Keterangan Foto:
Bupati H Syamsurizal bersama Prof Dr Subur Budhi Santoso dan Wakil Ketua DPRD Bagus Santoso menggunting pita ketika membuka pameran buku yang diselenggarakan Persatuan Alumni Yokyakarta, Senin (19/5/2008).


BENGKALIS – Bupati Bengkalis H Syamsurizal mengajak para orang tua di daerah ini untuk menjadikan gemar membaca sebagai budaya di dalam keluarga. Menjadikan buku sebagai sahabat utama dan pertama anak-anak di rumah. Sejak dini anak-anak diperkenalkan dengan berbagai jenis bahan bacaan.
Ajakan itu disampaikan bupati bergelar Sri Mahkota Sempurna Negeri ini ketika temui saat meninjau pameran buku, Senin (19/5/2008). Pameran yang digelar Persatuan Alumni Yokyakarta (PAY) itu, dilaksanakan di halaman parkir kompleks pasar buah dekat Sungai Bengkel Bengkalis.
Turut mendampingi bupati meninjau pameran yang dibuka secara resmi oleh anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI Prof Dr Subur Budi Santoso itu, diantaranya Wakil Ketua DPRD Bengkalis Bagus Santoso dan Kabag Humas Johansyah Syafri.
Dikatakan Syamsurizal, buku merupakan salah satu gudang ilmu dan membaca adalah kunci untuk dapat memanfaatkan isi yang ada di dalammnya. ”Seseorang tidak akan serta merta menjadi gemar membaca bila sejak kecil kebiasaan untuk itu tidak dibudayakan,” katanya, memberikan perumpamaan.
Kata Syamsurizal lagi, buku adalah sebaik-baik teman dalam kesendirian. Buku merupakan bejana yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Tidak ada pohon yang umurnya lebih panjang dan buahnya lebih baik serta gampang dipetik dibandingkan buku. ”Buku adalah pengasah otak” katanya
Dikatakan Syamsurizal, di tengah kemajuan ilmu pengetahuan yang kian kompetitif dan berkemban sangat cepat dewasa ini d, persaingan semakin ketat. Hanya orang-orang yang memiliki pengetahuan dan menguasai teknologi serta dapat mengikuti perkembangan tersebut dengan baik yang dapat memang kompetisi itu.
”Salah satu upaya agar dapat menguasainya serta bisa mengikuti perkembangan dimaksud, dengan banyak membaca. Entah itu buku, koran, majalah atau bahan bacaan lainnya yang bermanfaat. Termasuk juga melalui internet,” katanya.
Dikatakan Syamsurizal, gemar membaca itu mempunyai kenikmatan tersendiri dalam jiwa. Mermbaca merupakan hidangan bagi akal, ilmu dan ruh. Dengan membaca seseorang dapat merasa bersatu dengan berbagai zaman dan tempat.
”Membaca merupakan mata air yang jernih, karena merupakan pengalaman yang teruji coba, yang mengguyurkan petunjuk dan penjelasan, nasihat, bimbingan dan pengetahuan,” kata Syamsurizal, berpetuah.
Selain meninjau sejumlah stan pameran, bersama Subur dan Bagus, Syamsurizal juga menyerahkan sejumlah buku untuk menyukseskan gerakan hibah sejuta buku yang dilaksanakan PAY selama pameran berlangsung. ***

ALOKASIKAN DANA PENDIDIKAN DI BENGKALIS DIPUJI DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN

Keterangan Foto:
Bupati H Syamsurizal menyerahkan cendramata kepada Prof Dr Subur Budhi Santoso pada acara penyambutan di Gedung Lembaga Adat Melayu Riau Kabupaten Bengkalis, Ahad (18/5/2008).



BENGKALIS - Prof Dr Subur Budhi Santoso, memuji kebijakan Kabupaten Bengkalis dalam mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 30 persen. Jumlah sebesar itu, kata anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, hendaknya benar-benar bisa meningkatkan kualitas pembangunan dunia pendidikan di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini.
“Disamping jumlahnya yang besar, yang paling penting agar dana tersebut penggunaannya benar-benar tepat sasaran. Sehingga kualitas pendidikan di daerah ini semakin meningkat dan lebik baik," kata Subur.
Hal itu disampaikan Subur ketika membuka pameran buku dalam rangka memperingati 100 Tahun Kebangkitan Nasional, Senin (19/5/2008). Pameran yang digelar Persatuan Alumni Yokyakarta (PAY) itu, dilaksanakan di halaman parkir kompleks pasar buah dekat Sungai Bengkel Bengkalis.
Selain Bupati Bengkalis, ikut mendampingi Subur membuka pameran yang diikuti sejumlah penerbit terkenal itu, diantaranya Bupati Bengkalis H Syamsurizal dan Wakil Ketua DPRD Bengkalis Bagus Santoso.
Dikatakan Subur, yang kedatangannya juga dalam rangka menghadiri undangan pelantikan pengurus Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Bengkalis itu, Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten dengan APBD tergolong besar.
”Dana tersebut akan bermanfaat secara optimal dalam pembangunan dan proses pembangunan itu dapat berjalan dengan baik, bila Pemkab Bengkalis melibatkan partisipasi masyarakat secara nyata,” katanya.
Selain harus melibatkan peran serta masyarakat, katanya, dalam pembangunan itu juga harus dilaksanakan dengan mengutamakan prinsip social justice (keadilan sosial). ”Social justice merupakan sebuah persyaratan yang sangat utama atau pokok, termasuk juga berasaskan sosial demokratis,” katanya.
Ditegaskannya, meskipun berhasil menaikkan taraf pekonomian masyarakat, tapi jika pertumbuhan pembangunan tidak dilakukan dengan baik, maka tentu akan mengalami ketimpangan dan tidak akan berjalan dengan baik.
Ketika berbicara mengenai budaya, Subur yang memang memiliki prihatin terhadap nasib bangsa ini, turut menyayangkan mengenai adanya semacam trend di masyarakat menyalahartikan kebebasan budaya. Bahkan lebih parah lagi, kayanya, ada yang dengan sengaja memanfaatkan kebebasan budaya untuk melakukan hal yang justru menjurus kepada tindakan negatif.
"Trend itu sangat keliru. Kebebasan budaya yang kita kehendaki adalah kebebasan yang dapat memberikan makna positif dalam mengembangkan kreativitas dalam menghadapi tantangan. Bukan sebaliknya," katanya.
Subur juga mengatakan, kemerdekaan yang saat ini dinikmati bangsa Indonesia, harus selalu diisi dengan pembangunan. Dan, pembangunan itu harus dilakukan dengan cara-cara yang tepat dan memerlukan referensi. ”Hanya dengan cara demikian, stabilitas nasional dan pembangunan dapat dijaga,” katanya. ****

Selasa, 20 Mei 2008

MASYARAKAT HARUS IKUT BERJUANG SELESAIKAN MASALAH BANGSA

Keterangan Foto:
Bupati Bengkalis H Syamsurizal

BENGKALIS – Sebagai bagian anak bangsa, seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis harus ambil bagian dan ikut berjuang bersama-sama dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
Bupati Bengkalis H Syamsurial, mengajak masyarakatnya supaya menggunakan sekecil apapun energi yang dimiliki dan memberikannya secara tulus untuk kemajuan bangsa. Turut mencari dan mengaplikasikan solusi-solusi terbaik itu supaya bangsa ini dapat bangkit dari keterpurukan.
Dikatakannya, keterpurukan bangsa ini disebabkan energi yang dimiliki anak bangsa lebih banyak terbuang percuma. Digunakan hanya untuk menyalahkan dan mencari kesalahan orang lain. Bukan dijadikan daya untuk memajukan dan menjayakan bangsa ini. Selalu mencari kambing hitam, tanpa pernah mau berpikir dan berbuat bagaimana memperbaikinya.
"Seseorang tidak akan pernah sempat berpikir membuat atau menjadikan sesuatu lebih baik, kalau dalam pikirannya yang tertanam keinginan untuk mencari-cari kesalahan saja. Bila perhatian seseorang terfokus dan dan setiap detik waktu yang dimilikinya digunakan untuk menyalahkan orang lain, maka ianya akan kehilangan energi positif, kekuatan dan waktu untuk maju," kata bupati bergelar Sri Mahkota Sempurna Negeri ini.
Syamsurial berkeyakinan, bila seluruh anak bangsa mengarahkan seluruh energi yang dimiliki untuk mewujudkan cita-cita banga yang sudah menjadi konsensus bersama, bangsa ini segera bangkit.
"Kuncinya, kita mesti saling asah, saling asih dan saling asuh. Kekurangan orang lain, harus ditutupi dengan kelebihan yang kita miliki. Bukan menjadikan kekurangan orang lain itu sebaga media promosi guna memproklamirkan keunggulan yang kita miliki," katanya, ketika ditemui di kediaman resmi bupati, Wisma Sri Mahkota Bengkalis, Selasa (20/5).
Kepada masyarakatnya, Syamsurizal mengatakan peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional harus benar-benar dijadikan momentum untuk bangkit. Tumbuh bagaikan kuncup dan tunas pohon yang terus menggapai angkasa, rindang dan berbuah bagi kebangkitan dan kejayaan bangsa.
"Mari kita jadikan seabad Kebangkitan Nasional untuk membangkitkan kembali semangat kebersamaan, menumbuhkembangkan rasa kebangsaan. Mempererat persaudaraan agar tetap kokoh utuh tak tergoyahkan. Jadikan keterpurukan bangsa ini sebagai musuh bersama untuk bangkit," ajak Syamsrizal.
Melalui momentum seabad Kebangkitan Nasional ini, Syamsurizal juga mengajak masyarakatnya untuk menjadikan setiap perbedaan yang ada sebagai pondasi dalam membangun kekuatan untuk bersatu padu dalam mempercepat proses kebangkitan bangsa ini.
“Bukan dijadikan penyulut munculnya benih-benih perpecahan. Pelangi itu indah karena perpaduan berbagai warna yang terbingkai dalm satu kesatuan. Kalau 100 tahun lalu, dengan berbagai keterbatasan yang dimiliki, anak bangsa bisa bersatu menjadi pelangi. Melahirkan emberio perstuan dan kesatuan bangsa, hari ini dan seterus, kita tentu harus lebih bisa,” Syamsurizal, bertamsil.

PERSIKALIS RESMI TERBENTUK

Keterangan:
Bupati H Syamsurizal memberikan ucapan selamat kepada para pengurus Persikalis, saat acara launching di lapangan Tugu Bengkalis, Senin (19/5/2008).

BENGKALIS – Dunia persepakbolaan di Kabupaten Bengkalis memasuki babak baru. Peringatan 100 tahun Kebangkitan Nasional benar-benar dijadikan Pengurus Kabupaten (Pengkab) PSSI Bengkalis ini sebagai momentum untuk membangkitan prestasi persepakbolaan di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan.
Untuk itu, Senin (19/5/’08) sore, bupati yang juga Ketua Umum Pengkab PSSI Bengkalis, H Syamsurizal melakukan launching (peresmian) berdirinya Persatuan Sepakbola Kabupaten Bengkalis (Persikalis). Launching tim berjuluk Laskar Negeri Junjungan ini dilakukan dalam sebuah acara khusus yang dilaksanakan di lapangan Tugu Bengkalis.
Turut hadir dalam peresmian Persikalis itu para camat se-Bengkalis, diantaranya, Masrul Kasmy (Tebing Tinggi), M Fadly (Bengkalis), Basuki Rahmad (Bukit Batu), Asnurial (Tebing Tinggi Barat), Fadhlan Fuad Daulay (Rupat), Radius Akima (Rupat Utara) dan Djoko Edi Imhar (Mandau).
Kemudian Kabag TU Dispenda Hermizan, Kabag Umum H Kamaruddin Kabag Humas Johansyah Syafri dan Kabag perlengkapan Fakhrudin. Acara itu juga dihadiri tim piala Suratin PSPS Pekanbaru, PS Pelalawan dan PSBC Bagan Siapi-api (Rokan Hilir). Selain itu, dikesempatan itu juga, Syamsurizal juga melepas secara resmi tim Persikalis yang akan mengikuti Kompetisi Sepakbola Piala Suratin Usia 18 tahun zona Riau dan Kompetisi Divisi III PSSI.
Dikatakan Symasurizal, pembentuk Persikalis ini, selain merupakan upaya Pengkab PSSI Bengkalis untuk meningkatkan prestasi perspakbolaan di daerah ini, juga dimaksudkan untuk menjadi sepakbola sebagai cabang olahraga yang dapat mempersatukan seluruh lapisan masyarakat.
“Selama ini belum ada kesebelasan yang benar-benar membawa nama Kabupaten Bengkalis. Persikalis merupakan tim sepakbola yang menaungi seluruh kecamatan di daerah ini’, katanya.
Dengan telah dibentuknya Persikalis ini, katanya, seluruh pemain terbaik yang ada di seluruh klub di Kabupaten Bengkalis, mempunyai kesempatan yang sama untuk membela nama daerah ke tingkat yang lebih tinggi. Diteaskannya, dalam rekrutmen pemain Persikalis, Pengkab PSSI Bengkalis lebih mengutamakan pemain local hasil pembinaan yang dilakukan.
“Harapan kita, melalui Persikalis ini, para pemain menjadi lebih termotivasi. Karena hanya pemain terbaiklah di masing-masing kecamatan yang dapat menggunakan kostum Laskar Negeri Junjungan,” kata Syamsurizal didampingi Sekretaris Pengkab PSSI, Syahril.
Pembentukan Persikalis ini juga, kata Syamsurizal, merupakan salah satu upaya Pengkab PSSI Bengkalis untuk melakukan pembinaan persepakbolaan di daerah ini secara berkesinambungan. Sesuai pola managemen pembinaan persepakbolaan yang profesional.
Untuk itu, kepada seluruh camat, Syamsurizal menginstruksikan agar benar-benar melakukan pembinaan dengan baik. ”Hidupkan kompetisi antar klub di masing-masing desa/kelurahan. Hanya dengan kompetisi yang baik dapat dilahirkan pemain-pemain berkualitas,” pesannya
Syamsurizal membantah jika Pengkab PSSI Bengkalis ingin membubarkan klub-klub yang sudah ada sebelumnya. Sebelum Persikalis ini terbentuk, di daerah ini memang sudah ada beberapa klub sepakbola di tingkat kecamatan. Yaitu PSIB (Bengkalis), PS Selatpanjang (Tebing Tinggi) dan PS Duri (Mandau).
”Sedikitpun tidak pernah ada keinginan Pengkab PSSI Bengkalis maupun Pemkab Bengkalis untuk membubarkannya. Isu itu sama sekali tidak benar,” tegas Syamsurizal. Karena isu tersebut juga telah sampai ke Ketua Umum PSSI Pusat, selaku bupati itu Syamsurizal mengatakan sudah mengklarifikasinya melalui surat.
Sementara itu Syahril mengatakan, walauun Persikalis batal bertanding di Kompetisi Divisi II, namun hal itu tidak menjadi masalah. Mengenai target, Syahril mengatakan, untuk piala Suratin Persikalis diharapkan mampu lolos ke semifinal nasional. ”Sedangkan Persikalis senior kita targetkan lolos ke Divisi II,” kata Syahril Tim Persikalis senior ini, katanya, sudah dipersiapkan sejak lima bulan lalu.

Senin, 19 Mei 2008

DEWAN PENASEHAT DAN PENGURUS LAMR BENGKALIS 2008-2013 DIKUKUHKAN

Keterangan Foto:
Bupati H Syamsurizal menyerahkan keputusan pengangkatan kepada perwakilan Dewan Penasehat dan Pengurus LAMR Bengkalis saat acara pengukuhan di Gedung Kesenian Cikpuan, Minggu (18/5) malam.

BENGKALIS – Sebagai Payung Adat, Bupati Bengkalis H Syamsurizal, Ahad (18/5) malam lalu, mengukuhkan pengurus Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Bengkalis. Pengurus yang dikukuhkan bupati bergelar Sri Mahkota Sempurna Negeri ini Dewan Penasehat dan Dewan Pengurus LAMR Kabupaten Bengkalis masa bakti 2008-2013.
Selain Ketua Umum LAMR Provinsi Riau H Azaly Djohan, hadir dalam pengukuhan yang dilaksanakan di Gedung Kesenian Cikpuan itu, diantaranya anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI Prof DR Subur Budhi Santoso, Wakil Ketua DPRD Bagus Santoso dan Ketua Umum LAMR Bengkalis H Sulaiman Zakaria.
Bupati dalam sambutannya mengatakan keberadaan LAMR Bengkalis harus dapat menjadi tali pengikat dan payung pemersatu. Bersama seluruh paguyuban yang berada dalam satu payung adat Melayu Kabupaten Bengkalis, LAMR Bengkalis harus dapat menjernihkan persoalan-persoalan yang terjadi di tengah masyarakat.
“Dengan semangat kebersamaan dan saling bergandeng tangan, tak ada silang sengketa yang tidak dapat diselesaikan. Tak ada yang keruh yang tidak dapat dijernihkan, tak ada yang kusut yang tidak dapat diuraikan,” kata Syamsurizal yang malam didaulat membuka Rapat Kerja LAMR Bengkalis.
Selain kepada LAMR Bengkalis, kepada seluruh pengurus paguyuban yang juga hadir malam itu, bupati meminta agar dapat bertindak arif dan bijaksana serta menjadi benteng dalam menangkal berbagai isu. Khususnya isu-isu yang menyesatkan yang dapat melunturkan semangat kebersamaan yang telah terbina dengan baik selama ini. “Kalaulah khabar belum pasti, eloklah dibuang jauh-jauh,” ajaknya.
Kemudian, sempena peringatan 100 tahun peringatan Kebangkitan Nasional, kepada pengurus LAMR Bengkalis dan paguyuban di daerah ini, Syamsurizal juga mengajak untuk bersatu padu, berjalan seiring dan menjadi tauladan dalam memperkokoh keutuhan semangat nasionalisme di tengah masyarakat.
Sebelum itu, Azaly Johan, Dewan Penasehat dan Dewan Pengurus LAMR Bengkalis 2008-2013 yang terpilih dalam Musyawarah Daerah III beberapa waktu lalu itu, harus mampu memainkan peran dalam mengembangkan adat dan kebudayaan Melayu di daerah ini, sehingga lebih maju dan berkembang dari masa-masa sebelumnya.
“Di tengah semakin kompetitifnya persaingan dan tantangan yang terjadi dewasa ini, LAMR Bengkalis harus dapat menjaga marwah anak negeri. Meskipun tantangan yang dihadapi itu kian hari semakin berat, namun melihat komposisi dan semangat kebersamaan kepengurusan sekarang, saya yakin LAMR Bengkalis mampu memainkan peran itu,” kata Azaly.
Mengingat keberadaan dan fungsinya sangat penting di tengah-tengah masyarakat, khususnya di kalangan masyarakat Melayu Riau, kepada pengurus LAMR Bengkalis, mantan Bupati Bengkalis ini mengatakan, supaya benar-benar dapat menjadi tempat bertanya dan tempat berteduh masyarakat.
“Sebagai tokoh panutan, pengurus LAMR di Kabupaten Bengkalis harus mampu mencarikan solusi terhadap masalah terjadi di tengah masyarakat. Baik itu yang menyangkut persoalan adat maupun masalah lainnya yang dihadapi masyarakat,” kata Azaly.
Pada bagian lain, Azaly mengatakan, LAMR Bengkalis juga berkewajiban mendukung dan mewujudkan visi 2020 yang merupakan visi pembangunan Provinsi Riau. “Visi Riau itu merupakan acuan pembangunan di Riau yang sudah ditetapkan dan menjadi kesepakatan kita bersama. Karena itu, LAMR Bengkalis juga memiliki tanggungjawab yang sama dalam mewujudkannya,” kata Azaly.
Sementara itu, ketika memberikan ceramah umum pada Raker LAMR Bengkalis, Senin (19/5), Subur Budhi Santoso mengatakan, masyarakat Melayu telah menyumbangan sesuatu yang sangat berharga dalam mempererat tali persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sumbangan dimaksud adalah bahasa Indonesia dikatannya berasal dari bahasa Melayu.
Berkenaan dengan kondisi masyarakat Melayu saat ini, Subur mengatakan, sudah jauh sangat maju. Namun ada satu persoalan yang dihadapi, sehingga peran dan sumbangsi masyarakat Melayu belum begitu maksimal dalam mempercepat kemajuan bangsa.
“Saat ini orang Melayu yang pintar sudah sangat banyak dan ada dimana-mana. Namun untuk penguasaan teknologi, saya nilai masih belum seperti diharapkan. Apabila penguasaan teknologi masyarakat Melayu sudah baik, saya yakin, kiprahnya ke depan dalam pembangunan bangsa akan semakin lebih besar dan kian diperhitungkan,” kata Subur, memberikan motivasi. ***

Rabu, 14 Mei 2008

SEABAD HARKITNAS DIBENGKALIS MULAI DI BAHAS

Keterangan Foto:
Bupati H Syamsurizal didampingi Asisten I H Burhanuddin dan Asisten II H Zakaria Yusuf, memimpin rapat persiapan peringatan Harkitnas ke-100 di ruang rapat lantai II Kantor Bupati Bengkalis, Rabu (6/2/'08).


BENGKALIS – Meskipun puncak peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) tahun 2008 berlangsung 20 Mei mendatang, namun persiapan peringatan seabad Harkitnas (20 Mei 1908 - 20 Mei 2008) tingkat Kabupaten Bengkalis, Rabu (6/2/'08) lalu mulai dibahas. Persiapan peringatan 100 tahun lahir Budi Utomo yang dibahas dalam rapat di lantai II Kantor Bupati Bengkalis itu, langsung dipimpin Bupati, H Syamsurizal.
Hadir dalam rapat pertama untuk persiapan memperingati 100 tahun Harkitnas itu, diantaranya Asisten I H Burhanuddin, Asisten II H Zakaria Yusuf, Kadis Kesejahteraan Sosial H Arianto dan Kadis Koperasi dan Usaha Kecil Menengah H Umran, Kepala Kesbang, Linmas dan Infokom H Mukhlis, Kepala Badan Kepegawaian Daerah H Hermizon, serta sejumlah komponen masyarakat.
Syamsurizal mengatakan, di tengah kecenderungan kian lunturnya rasa nasionalisme di tengah masyarakat, maka dalam rangka untuk membangun Indonesia baru, semangat kebangkitan nasional yang telah dibangun para tokoh pendiri bangsa, terutama mereka yang mendirikan Budi Utomo, memang harus dibangkitkan dan ditingkatkan kembali. Untuk itulah, sambung Syamsurizal, nilai-nilai kebangsaan tesebut memang harus terus digelorakan oleh seluruh anak bangsa.
“Tidak terkecuali oleh seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Bengkalis dan seluruh masyarakat di daerah ini harus ambil bagian secara aktif,” ajaknya. Sebab, sambungnya, nafas dan semangat kebangkitan dan rasa nasionalisme yang ditauladankan pendiri bangsa, termasuk juga pendiri Budi Utomo seperti dr Soetomo dan dr Wahidin Soedirohoesodo, masih sangat relevan bagi perjalanan bangsa Indonesia ke depan. Sehubungan dengan itu pula, Syamsurizal mengajak seluruh lapisan masyarakat di daerah ini untuk dapat meninggalkan dan menanggalkan rasa kedaerahan dan kelompok yang sempit.
“Salah satunya penyebab munculnya berbagai persoalan di Indonesia yang terjadi sekarang ini, karena semangat kedaerahan atau kelompok yang sempit itu implementasinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara lebih dominan. Nilai-nilai senasip sepenanggungan, rasa dan semangat persatuan dan kesatuan sebagai dan sesame anak bangsa, semakin pudar,” katanya.
Karena itu dan sebagaimana juga anjuran pemerintah dimana peringatan Harkitnas ke-100 dinilai sebagai momentum yang sangat tepat untuk merajut dan mempererat kembali tali kebersamaan antar berbagai komponen masyarakat, khususnya di daerah ini, maka sepanjang tahun 2008 ini, kata Syamsurizal, akan digelar berbagai kegiatan untuk membangkitkan dan mempertebal semangat nasionalisme dimaksud.
Namun demikian, orang nomor satu di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini, belum dapat merinci secara detail kegiatan apa saja yang akan digelar. “Rapat ini baru rapat pertama. Hanya membahas garis besar kegiatan yang nantinya akan dilakukan untuk memperingati 100 tahun Harkitnas,” terangnya.
Walau begitu, Syamsurizal mengatakan, kegiatan yang bakal dilakukan itu, akan melibatkan seluruh paguyuban, organisasi sosial kemasyarakatan, organisasi profesi dan seluruh lapisan masyarakat yang ada di daerah ini, tanpa terkecuali.
Selain itu, kata Syamsurizal, seluruh rangkaian kegiatan untuk mempertebal semangat nasionalisme yang akan digelar untuk memperingati 100 tahun Harkitnas di Kabupaten Bengkalis dimaksud, juga akan dilaksanakan sampai ke tingkat desa/kelurahan.
“Bagaimana bentuk dan teknis pelaksanaannya, nanti akan kita paparkan pada pertemuan selanjutnya,” ungkap Syamsurizal.Dikatakannya, Kepala Badan Kesbang, Linmas dan Infokom H Mukhlis, dipercaya sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan tersebut. Meskipun begitu, Syamsurizal belum dapat memastikan kapan pertemuan kedua akan digelar.
“Secepatnya. Apabila drat rencana kegiatan tersebut sudah disusun koordinator, akan segera kita bahas. Sebab, rencana kita, jauh sebelum puncak peringatan Harkitnas ke-100, sebagian kegiatan yang direncanakan itu, sudah dapat dilaksanakan,” ujarnya. ***

SABTU MALAM BENGKALIS GELAR MALAM SEMARAK 100 TAHUN HARKITNAS



BENGKALIS – Sebagai salah satu rangkaian untuk memperingati 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional, Sabtu (10/5/’08) malam, Pemerintah Kabupaten Bengkalis akan menggelar helat bertajuk ‘Semarak Malam 100 Tahun Kebangkitan Nasional’.
Acara yang digelar untuk mengkokohkan keutuhan persatuan, kesatuan dan rasa kebersamaan sebagai anak bangsa, khususnya bagi masyarakat daerah ini akan di gelar di lapangan Tugu Bengkalis (samping Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja Dilaut).
Untuk itu, atas nama Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Bupati H Syamsurizal mengajak seluruh lapisan masyarakat di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini untuk dapat berpartisipasi aktif menyukseskan dan menyaksikan acara tersebut.
“Saya sangat mengharapkan seluruh lapisan masyarakat di daerah ini dapat hadir pada acara Semarak Malam 100 Tahun Kebangkitan Nasional (Harkitnas) tersebut,” jelas Syamsurizal.
Terkait dengan peringatan 100 Tahun Harkitnas 20 Mei 2008, kandidat doktor di salah satu universitas terkemuka di Malaysia ini, mengajak seluruh lapisan masyarakat di daerah ini menjadikannya sebagai momentum untuk lebih meningkatkan kekompakan antar sesama tanpa perlu memandang suku, agama, ras, golongan dan sebagainya.
“Mengkokohkan keutuhan semangat persatuan dan kesatuan, serta siap melangkah dan bekerja keras bersama. Menatap masa depan bukan dengan sikap pesimisme, tetapi dengan rasa optimisme yang tinggi,” ujar Syamsurizal didampingi Ketua Presidium Kaukus Pemuda Pesisir Bersatu, Indra ‘Eet’ Gunawan, Kamis (9/5/’08) .
Dikatakannya, acara Semarak Malam 100 Tahun Harkitnas itu merupakan satu dari rangkaian kegiatan yang akan digelar dalam rangka memperingati 100 Tahun Harkitnas di Kabupaten Bengkalis.
“Tujuannya memang untuk membangkitkan semangat seluruh masyarakat di daerah ini,” katanya seraya mengatakan kegiatan untuk memperingati 100 Tahun Harkitnas di Kabupaten Bengkalis telah dimulai sejak beberapa waktu lalu dan akan berakhir hingga 20 Mei tahun depan.
Pada bagian lain, bupati bergelar Sri Mahkota Sempurna Negeri ini mengatakan, sebagai energi yang maha dahsyat, semangat persatuan, kesatuan dan rasa kebersamaan sebagai anak bangsa, tetap diperlukan dalam perjalanan bangsa ini sampai kapan dan dalam kondisi apapun.
Untuk itu pula, Syamsrizal mengajak seluruh lapisan masyarakat di daerah ini untuk menjadikan lahirnya Budi Utomo 20 Mei 2008 sebagai cermin, bukan hanya sebuah kenangan saja. Jadikan sebagai alat untuk mengevaluasi yang harus bisa membanggakan kembali apa yang dahulu kita banggakan.
Kalau dahulu persatuan, kesatuan dan rasa kebersamaan dalam kehidupan masyarakat kita sangat kuat, sambung sambungnya, maka seluruh masyarakat di daerah ini harus mengembalikannya kembali seperti dulu. “Kita harus bersatu dan kuat dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ajaknya.
Selain itu, katanya, jika dahulu, ketika jarak waktu belum dapat disingkatkan seperti sekarang. Ketika waktu masih dimolorkan jarak-ruang, jarak-psikologis, jarak-kesadaran, dan jarak-informasi, sebagai sesama anak bangsa, kita bisa bersatu padu, senasib sepenanggungan. Dengan tidaknya ada pembatasan itu lagi, maka sekarang tentunya akan bisa, bisa dan lebih bisa.
“Untuk kemajuan bangsa, dimana, kapan dan dalam kondisi apapun, kita harus bersatu padu. Dengan semangat satu nusa, satu bangsa, satu bahasa, dari Sabang sampai Merauke, dan agar bangsa ini mampu bertahan, keluar dari berbagai krisis yang terjadi dan menjadi jaya, maka dengan semangat merah putih, maka hanya ada satu kata, satu tekad, Indonesia harus kita bela bersama,” ajaknya. ***

33 ATLIT DAN PELATIH BENGKALIS LOLOS PRA PON XVII KALTIM

BENGKALIS – Prestasi terbaik kembali ditunjukan atlit-atlit dan pelatih dari Kabupaten Bengkalis. Berkat latihan keras dan keseriusan pembinaan yang dilakukan, sejumlah atlit terbaik dan pelatih dari kabupaten berjuluk Negeri Junungan ini berhasil lolos dan terpilih mewakili Provinsi Riau pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XVII 2008 di Kalimantan Timur.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional (KONI) Kabupaten Bengkalis, H Syamsurizal mengatakan, sebanyak 33 atlit dan pelatih dari daerah ini yang lolos Pra PON ke-XVII.
Dikatakan Syamsurizal, penetapan 33 atlit dan pelatih asal Kabupaten Bengkalis yang lolos tersebut, sesuai dengan surat KONI Provinsi Riau No 416/KONI/RIAU/V/2008 tanggal 6 Mei 2008 lalu.
“Dalam surat tentang pemberitahuan daftar nama alit dan pelatih cabang olahraga yang lolos Pra PON XVII-2007 yang ditujukan kepada Ketua UMUM KONI Kabupaten Bengkalis itu, 33 atlit dan pelatih dari Kabupaten Bengkalis dinyatakan lolos,” jelas Syamsurizal melalui telepon selulernya.
Untuk itu, atas nama KONI dan masyarakat Kabupaten Bengkalis, Syamsurizal mengharapkan dukungan dan do’a seluruh lapisan masyarakat daerah ini, agar para atlit dan pelatih yang lolos itu dapat memberikan sumbangan medali bagi kontingen Provinsi Riau.
Dijelaskan Syamsurizal, sesuai surat KONI Provinsi Riau itu, dari Kabupaten Bengkalis terdapat 11 cabang yang lolos Pra PON XVII. Kesebelas cabang tersebut adalah Anggar dengan dua orang atlit, yaitu Dodi Ripo Saputra dan Nur Soimah.
Kemudian, Atletik yang meloloskan empat atlit, yaitu Andi Pramana, Nasuha, Agustulistio dan Ahmad. Seterusnya, Kempo sebanyak lima orang atlit, yaitu Hadi Saputra, Arman, Rocky Yando, Raka Maryulis dan Marini. Sedangkan Olahraga Motor meloloskan satu atlit atas nama M Gunawan.
Cabang Panahan meloloskan 2 atlit atas nama Muslim dan Dides Dirgantara. Seperti Panahan, 2 atlit cabang Panjat Tebing juga dinyatakan lolos, yaitu Irit Susanto dan Faizal Perwira.
Untuk Sepak Takraw, imbuh Syamsurizal, untuk putra atlit Kabupaten Bengkalis yang lolos sebanyak enam orang, yaitu Oki Farhadinata, Erizal Idris, Zulkifli, Hendra Idris, dan Purnomo Widodo. Di Tarung Drajat ada dua orang, yaitu M Syukri dan Ahmad Sumadi. Cabang Tinju satu orang atas nama Darman Hutahuruk.
“Sedangkan untuk putri, ada empat orang atlit Sepak Takraw yang lolos. Yaitu Asmira, Siti Khasanah, Siti Maiysarah dan Surtini. Selain atlit, untuk cabang Sepaktakraw ini, pelatih Sepaktakraw Kabupaten Bengkalis atas nama Irwansyah, juga dinyatakan lolos,” kata Syamsurizal yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PB Persetasi).
Selanjutnya, kata Syamsurizal, untuk Cabang Gulat hanya satu orang atas nama Edi Kurniawan asal Selatpanjang Kecamatan Tebing Tinggi. “Sedangkan Cabang Bowling sebanyak tiga orang. Ketiganya merupakan atlit asal Duri Kecamatan Mandau, yaitu Hardi Rahmadian, Yustina Ani P dan Rosnelly.,” jelas Syamsurizal. ***

ASING YANG TAK INGIN INDONESIA KUAT

BENGKALIS - Danrem 031 Wirabima Kolonel Inf Erro Kusnara, mengatakan, ada sebuah kekuatan dari luar yang sengaja memecah belah negeri ini. Mereka-mereka itu, kata Danrem, tidak ingin melihat Indonesia kuat, makmur dan sejahtera. Ada saja upaya agar anak negeri dan bangsa ini terpecah. Pernyataan tersebut disampaikan Danrem saat ramah tamah dengan bupati dan para kepala dinas, Muspida di gedung Daerah Selasa kemarin. Salah satu contoh katanya, perusahaan-perusahaan asing yang ada di Indonesia, selalu saja muncul kekisruhan, ribut dengan persoalan yang tidak jelas. "Saya juga ingin mengingatkan, bahwa negera tentanga sekalipun, atau yang disebut-sebut sebagai negara serumpun tetap harus diwaspadai. Munculnya relawan perang yang direkrut dari warga negara kita, mesti menjadi pertanyaan besar bagi kita semua," kata Danrem.
Perkembangan terakhir kata Danrem, ada upaya penghapusan Kodim, Koramil bahkan Babinsa. Satuan komando yang berhubungan langsung dengan masyarakat itu cuba dihapuskan, dengan harapan masyarakat di lapisan bawah akan mudah dipecah belah. "Bengkalis sebagai daerah kepulauan yang berhadapan langsung dengan negera tetanga harus mendapat perhatian serius. Pengamanan tidak mesti dilakukan oleh Tni atau rekan kepolisian tapi oleh semua unsur masyarakat," katanya. Dalam pada itu Danrem juga menyambut baik usulan pemerintah Kabupaten Bengkalis, agar di Bengkalis dibangun Makodim sendiri terpisah dari Dumai. Hal itu dimaksudkan agar pelayanan dan pengamanan daerah perbatasan yang cukup luas ini bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya. "Usulan itu kami sambut baik, karena memang saat ini Kodim yang ada di Dumai itu membawahi empat Kabupaten, Dumai, Bengkalis, Siak dan Rohil. Tapi semua itu memerlukan kajian lebih mendalam," urai Danrem lagi. Dalam kesempatan tersebut, Danrem juga menyampaikan beberapa hal terkait pelaksanaan pemilihan Gubernur Riau bulan September mendatang. Berpengalaman dari beberapa daerah lain kata Danrem, helat pilkada selalu diwarnai dengan kekisruhan dan kekacauan. "Mestinya pesta rakyat itu dijalankan dengan damai dan aman. Memang banyak kepentingan politik di sana, saya mengajak kita semua mempedomani aturan-aturan yang ada. Silakan suarakan apa kata hati tapi jangan bawa-bawa institusi," katanya. Danrem juga mengingatkan, helat pilkada hendaknya jangan sampai mempersempit rasa nasionalisme. Pilihan atau jago boleh berbeda tapi persatuan tatp harus dijaga. "Ingat, ketika kita kacau bilau ada pihak luar yang senang dan bersorak dengan kondisi itu," pesannya. Sebelum itu Bupati Bengkalis H Syamsurizal, dalam sambutannya mengatakan Bengkalis yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan daerahnya terdiri dari pulau-pulau memang rentan terhadap berbagai persoalan. Namun kata Syamsurizal, berkat koordinasi yang padu antara semua intansi dan muspida, semuanya bisa ditangani dengan baik.
Usai acara temu ramah, bupati bersama sejumlah kepala dinas mengajak Danrem dan rombongan meninjau lokasi yang rencananya akan dibangun Makodim Bengkalis. Lokasi di jalan Lembaga atau tepatnya samping STAI Bengkalis tersebut seluas 3 hektar. Rencanya lokasi ini akan ditukar guling dengan markas Koramil yang ada di jalan Pahlawan saat ini. Danrem menyambut positif rencana tukar guling tersebut, dan mengaku puas dengan lokasi baru yang ditawarkan oleh pemkab Bengkalis." Ada aturan yang harus kita taati. Aset-aset TNI AD itu sudah tercatat di Departemen Keuangan, artinya harus ada usulan dari bawah dulu. Saya sudah buicarakan hal ini dengan pak bupati, prinsipnya kita sepakat dengan rencana ini," kata Danrem lagi. ***
Keterangan Foto:
Danrem 031 Wirabima Erro Kusnara didampingi Bupati H Syamsurizal memperoleh penjelasan Kakan Pertanahan H Ismail tentang lokasi untuk pembangunan perkantoran Kodim di Jalan Lembaga ketika melakukan Kunker ke Bengkalis, Selasa (13/5/'08).

MENPORA DAN KETUA UMUM KONI PUSAT DATANG KE BENGKALIS

BENGKALIS – Ketua Umum KONI Kabupaten Bengkalis H Syamsurizal mengatakan, selain Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault, Ketua KONI Pusat Rita Subowo direncanakan akan hadir pada pembukaan 1st Asean Sepaktakraw Championship (Kejuaraan Sepaktakraw Asia Tenggara Pertama) yang bakal digelar 23-28 Juni 2007 mendatang.
“Selain Menpora dan Ketua KONI Pusat, President Asian Sepaktakraw Federation (Astaf) atau Presiden Sepaktakraw Asia Tenggara, Abdul Halim Bin Kader, Insya Allah juga bakal hadir,” kata Syamsurizal, ketika dihubungi di ruang kerjanya, Rabu (2/5/2007).
Syamsurizal mengatakan, dalam kejuaraan bertaraf innternasional itu, ada dua kejuaraan yang bakal digelar. Yaitu, beach takraw (sepak takraw pantai) dan takraw in door (dalam gedung). Masing-masing diikuti putra dan putri. “Takraw pantai pertandingan dilaksanakan di depan Pelabuhan Bandar Sri Laksamana. Sedangkan takraw in door di Perkasa Alam Sport Hall,” katanya.
Selanjutnya, kata Syamsurizal, berdasarkan informasi dari pengurus Astaf, setakat ini sudah ada 7 negara yang sudah menyatakan kesediaannya dan dapat dipastikan bakal ambil bagian. “Pembukaan kejuaraan tersebut dilaksanakan 24 Juni,” terangnya.
Selain Indonesia sebagai tuan rumah, 6 negara lainnya adalah Malaysia, Singapura, Filiphina, Brunei Darussalam, Vietnam, dan Thailand. Sedangkan 4 negara lainnya, seperti Laos dan Myanmar , belum memberi jawaban pasti. Namun secara lisan sudah menyatakan kesediaannya untuk hadir. Masing-masing negara bakal menurunkan tim inti atau kekuatan penuh.
Dikatakan Syamsurizal, pada acara pembukaan juga akan digelar pertandingan sepaktakraw massal. Pertandingan sepaktakraw ini akan digelar di 100 lapangan secara serentak ini yang akan dipusatkan di pantai pasir Bandar Sri Laksamana.
Untuk itu, Syamsurizal mengajak seluruh lapisan masyarakat di daerah ini untuk berpartisipasi aktif memeriahkan dan menyukseskan kejuaraan tersebut. Khususnya masyarakat di Kota Bengkalis dan sekitarnya.
“Baik pada saat pembukaan, penutupan dan selama kejuaraan berlangsung. Karena kejuaran sepaktakraw pantai di Bengkalis ini, merupakan yang pertama diselenggarakan.,” harapnya.
Sejumlah warga Kota Bengkalis yang berhasil diminta tanggapannya, umumnya menyambut baik dipercayanya Kabupaten Bengkalis sebagai tempat penyelenggara kejuaraan tersebut. Indra Gunawan, misalnya. Menurut Ketua DPD KNPI Bengkalis, banyak keuntungan yang dapat diperoleh dengan dipercayanya Negeri Junjungan tempat penyelenggaraan.
"Disamping merupakan ajang promosi daerah yang efektif, digelarnya event berskala internasional di Bengkalis ini juga akan memberikan keuntungan ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat setempat,” kata Indra.
Terkait dengan itu, Eed, begitu anggota DPRD Bengkalis dari Fraksi Partai Golkar akrab dipanggil, mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya di Kota Bengkalis untuk dapat memberikan konstribusi demi suksesnya kejuaraan itu.
Eed juga mendukung kebijakan Pemkab Bengkalis yang mengharuskan para pemilik toko di Kota Bengkalis untuk membuat dan memasang nama tokonya dengan neon book sebelum kejuaraan tersebut berlansung.
“Demi nama baik Kabupaten Bengkalis sebagai tuan rumah dan suksesnya helat ini, kepada semua pemilik toko diharapkan dapat mendukung kebijakan Pemkab Bengkalis itu,” terang Eed. Ketua Pengurus Kabupaten Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Bengkalis, H Azwar membenarkan jika Senin 14 Mei ini, Presiden Astaf, Abdul Halim Bin Kader, direncanakan bakal datang ke Bengkalis. “Kedatangan Presiden Astaf dalam rangka mengecek segala kesiapan kejuaraan tersebut,” kata Azwar.

Keterangan Foto: Menpora Adhyaksa Dault bersama Gubri HM Rusli Zainal, Bupati H Syamsurizal, Ketua DPRD H Chaidir dan Presiden Astaf Abdul Halim bin Kadir menyaksikan pertandingan sepakbola ketika berkunjung ke Bengkalis, Sabtu (23/6/2007).

Selasa, 13 Mei 2008

DEKRANASDA BENGKALIS PROMOSIKAN KERAJINAN UNGGULAN KE MAROKO

PANGKALAN KERINCI -- Guna lebih memperkenalkan berbagai produk unggulan serta berbagai hasil kerajinan dari kabupaten Bengkalis ke berbagai pihak, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini terus melakukan berbagai kegiatan promosi.

Setelah dinilai sukses mengikuti kegiatan promosi di Istana Bogor, Provinsi Jawa Barat, atas undangan Ny Hj Ani Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu, Dekranasda Bengkalis melakukan hal serupa bersama kabupaten/kota se-Provinsi Riau dalam ajang promosi produk-produk daerah.

Ajang promosi yang diikuti bersamaan dengan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat Provinsi Riau ke-XXVI dan akan berlangsung dari 29 April hingga 6 Mei itu dilaksanakan di Kompleks Perkantoran Bakti Praja, Kompleks Kantor Bupati Pelalawan di Pangkalan Kerinci.

Ditemui usai pembukaan kegiatan promosi yang dilaksanakan Ketua Dekranasda Provinsi Riau Ny Hj Septina Primawati Rusli, Minggu (29/4/2007), Ketua Dekranasda Bengkalis, Ny Hj Fauziah Syamsurizal menatakan, selain berbagai hasil kerajinan seperti kain Tenun Lejo, dalam kegiatan promosi ini juga dipamerkan berbagai makanan khas asal Kabupaten Bengkalis.

“Selain lempuk durian, ada berbagai kue dan manisan khas Kabupaten Bengkalis. Seperti halua (manisan) pepaya, jambu air, nenas, limau kasturi, dodol nenas Bengkalis dan kue kembang loyang sagu,” katanya.

Kemudian, kata isteri bupati Bengkalis ini, juga dipamerkan aneka bentuk keramik asal Kecamatan Bukit Batu. Ditambahkannya, Dekranasda Bengkalis, selain terus melakukan kegiatan promosi di berbagai tempat, juga melaksanakan berbagai pembinaan dan pelatihan kepada para pengerajinan.

”Keduanya kita lakukan sejalan. Tujuannya, selain produk yang dihasilkan dapat lebih dikenal luas, juga agar kualitas produk tersebut dapat lebih bersaing. Baik itu terhadap produk sejenis yang dihasilkan daerah lain di Riau, maupun tehadap produk yang berasal dari luar Riau," katanya didampingi sejumlah pengurus Dekranasda Bengkalis seperti Ny Hj Nurhayati Landong, Ny Hj Nurma Rospian dan Ny Hj Ita Bustami serta Kadis Perindustrian, Perdagangan dan Investasi H Andre Sukarmen.

Masih kata Fauziah, salah satu kegiatan pameran yang bakal diikuti dalam waktu dekat adalah pameran di negara Maroko. "Khusus di Maroko, kita akan memamerkan hasil industri pengolahan buah kelapa. Yaitu virgin coconut oil (VCO) atau minyak kelapa dara. Pameran di Maroko ini direncanakan dilaksanakan 10 Mei 2007. VCO dari Bengkalis ini, diantaranya diproduksi di Kecamatan Bantan," jelasnya.

Usai acara pembukaan, Septina didampingi Ketua Dekranasda Pelalawan Ny Hj Dian Azmun dan sejumlah pengurus Dekranasda Riau juga menyempatkan diri mengunjungi stand Dekranasda Bengkalis. Dalam peninjauan ke stand yang terletak diantara stand Kabupaten Pelalawan dan Kota Dumai itu, isteri Gubernur Riau, selain mengamati dari dekat berbagai produk unggulan dan hasil kerajinan, juga menyempatkan diri mencicipi berbagai makanan khas Bengkalis.

Bahkan ketika mengamati berbagai bentuk dan motiv kain tenun lejo, Ketua Dekranasda Riau sempat berdiskusi dengan Ketua Dekranasda Bengkalis dan meminta Fauziah dapat ikut pada pameran produk dan hasil kerajinan yang akan dilaksanakan di Denpasar (Provinsi Bali) pada 18 Mei 2007. Adapun hasil kerajinan dan makanan yang diminta untuk dibawa dan dipamerkan di Denpasar itu, diantaranya Tenun Lejo dan berbagai aneka manisan khas Bengkalis. ***

Keterangan Foto :
Ketua Dekranasda Riau Ny Hj Septina Primawati Rusli didampingi Ketua Dekranasda Bengkalis Ny Hj Fauziah Syamsurizal ketika meninjau stand Bengkalis usai pembukaan pameran di Pelalawan, Minggu (29/4/2007).

BENGKALIS PROMOSIKAN PELUANG INVESTASI DI DUMAI EXPO 2007

BENGKALIS -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis terus melakukan berbagai terobosan dan upaya nyata untuk mempercepat proses dan keberhasilan pembangunan di daerah ini. Termasuk diantaranya untuk menggaet para investor atau pihak swasta agar mau ikut berparisipasi aktif dengan menanamkan modalnya di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini. Sehubungan dengan itu, guna menyebarluaskan berbagai informasi peluang investasi, melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan (Perindag) dan Investasi serta Kantor Kebudayaan dan Pariwisata, Pemkab Bengkalis turut ambil bagian dalam kegiatan Dumai Expo (Dumex) 2007 yang dilaksanakan di Taman Bukit Gelanggang Kota Dumai. Didampingi Kadis Perindag dan Investasi, H Andre Sukarmen, Kepala Bidang Promosi dan Investasi Hasanuddin, serta Kabag Perekonomian, Yunizar Utama Bakti, saat ditemui pada pembukaan kegiatan yang digelar sempena HUT Kota Dumai ke-8 itu, diwakili Asisten III Setdakab Bengkalis H Arianto, Bupati Bengkalis H Syamsurizal menjelaskan, keikutsertaan Kabupaten Bengkalis dalam pameran ini memang untuk lebih memperkenalkan berbagai peluang dan kemudahan menanamkan modal di daerah ini kepada pihak swasta dari daerah lain. “Melalui keikutsertaan dalam pameran ini, diharapkan para calon investor bukan saja dapat mengetahui dengan jelas tentang peluang investasi yang ada secara luas. Tetapi juga dapat memperoleh informasi yang benar dan detil mengenai berbagai kemudahan yang akan diberikan Pemkab Bengkalis jika mereka mau menanamkan modalnya di daerah ini,” jelas Syamsurizal.Kemudian, kata bupati, keikutsertaan Pemkab Bengkalis ini juga sebagai bentuk partisipasi aktif dalam ikut memeriahkan HUT Kota Dumai ke-8. Untuk itu, selama mengikuti Dumex 2007 init, bupati mengatakan, selain menampilkan berbagai produk unggulan di daerah ini, stan Pemkab Bengkalis juga memberikan berbagai materi dan informasi tentang peluang dan berbagai kemudahaan berinvestasi kepada para pengunjung stand. ”Terutama para pemilik modal yang diperkirakan juga banyak yang datang mengunjungi yang baru kali pertama dilaksanakan Kota Dumai ini. Termasuk juga potensi dan berbagai objek wisata yang terdapat di Kabupaten Bengkalis,” kata Syamsurizal. Selain berbagai peluang investasi di berbagai sektor, adapun produk unggulan yang dipamerkan dalam Dumai Expo 2007 yang dibuka resmi pada Jum'at siang (27/4/2007), diantara produk-produk hasil perikanan dan kelautan di daerah ini. Termasuk juga berbagai hasil industri rumah tangga dan makanan khas Kabupaten Bengkalis. Misalnya, kain tenun, lempuk durian dan berbagai produk makanan lainnya. Selain Kabupaten Bengkalis, daerah lain yang ikut dalam Dumai Expo 2007 yang berlangsung hingga 6 Mei itu, hanya Kota Pekanbaru. Selebihnya, peserta lokal. Khususnya dari berbagai instansi pemerintah dan perusahaan yang ada di Kota Dumai. “Alhamdulillah. Dalam Dumai Expo 2007 ini, berdasarkan pengakuan pengunjung, stan Kabupaten Bengkalis, dinilai sebagai salah satu peserta expo dengan penampilan yang terbaik dan mendapat apresiasi yang sangat positif. Termasuk juga materi yang dipamerkan,” katanya.Bahkan, menurut Kasi Promosi dan Investasi Dinas Perindag dan Investasi, Syamsir, beberapa jam sebelum pameran dibuka secara resmi Walikota Dumai itu, sejumlah produk yang mereka bawa untuk dipamerkan, sudah laku terjual dibeli para pengunjung. “Di luar dugaan, di saat kita tengah sibuk menyiapkan stand, para pengunjung, khususnya ibu-ibu sudah banyak yang ingin membeli lempuk durian. Namun, karena takut saat pembukaan habis, tidak semuanya dapat dilayani. Saat mengunjung stand Kabupaten Bengkalis, Walikota Dumai juga sempat mencicipi kelezatan lempuk durian Bengkalis,” kata Syamsir. Masih kata Syamsir, untuk memenuhi besarnya minat pengunjung untuk membeli lempuk durian, pihaknya langsung meminta staf Dinas Perindag dan Investasi di Bengkalis untuk segera mengirim tambahan stok dalam jumlah yang lumayan banyak. “Sesaat sesudah pembukaan, seluruh stok yang kita bawa habis semuanya. Padahal kita sudah membawa persediaan dalam jumlah yang sangat banyak,” kata Syamsir. ***

Keterangan Foto:
Gubri HM Rusli Zainal didampingi Ny Hj Fauziah Syamsurizal meninjau stan Kabupaten Bengkalis pada kegiatan pameran yang diikuti untuk mempromosikan potensi dan peluang investasi di daerah ini.

PEMUDA POTENSI PEMBANGUNAN YANG SANGAT BESAR

BENGKALIS – Pemuda merupakan potensi pembangunan yang sangat besar untuk memajukan daerah ini. Karena itu, wajar dan tidak berlebihan jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis menggantungkan harapan yang begitu besar kepada pemuda, khususnya Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Atas dasar itu pulalah, Pemkab Bengkalis mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk menunjang program KNPI Bengkalis ke depan.
”Besarnya anggaran untuk DPD KNPI Bengkalis itu, bukan disebabkan kepintaran atau bagaimana mereka bisa merayu Pemkab Bengkalis agar mengalokasikan anggaran tersebut. Sama sekali tidak. Tapi dikarenakan Pemkab Bengkalis menyadari betul, jika pemuda memiliki potensi yang sangat besar untuk membangun daerah ini. Selain itu, disebabkan karena visi yang dibawa KNPI Bengkalis, sejalan dengan visi Pemkab Bengkalis dalam membangun daerah ini,” kata Bupati Bengkalis, H Syamsurizal pada acara pelantikan pengurus DPD KNPI Bengkalis di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja Dilaut, Senin malam (20/4/2007).
Di bagian lain, bupati bergelar Sri Mahkota Sempurna Negeri ini mengatakan, pemuda ibarat sebagai tunas yang mampu mengayomi dan melindungi. Dari tunas itu selanjutnya akan tumbuh pohon menjadi pohon rindang yang bermanfaat dan mampu memberi keteduhan bagi lingkungan sekitarnya.
”Masih segar diingatan kita pidato Presiden RI Soekarno. Beliau mengatakan berikan kepadaku 10 orang pemuda, untuk aku guncang dunia. Sebuah keyakinan dan optimisme yang sangat besar dari seorang presiden kala itu. Yang jadi pertanyaan kita hari ini, bagaimana pemuda di negeri ini saat ini, mampukah kalian menguncang dunia?," tanya bupati yang dikenal memang akrab dengan pemuda ini.
Bupati kembali mengingatkan bahwa pemuda adalah tiang bangsa. Untuk itu, katanya, visi dan program yang buat KNPI Bengkalis harus jauh dan jauh ke depan. Kemudian KNPI Bengkalis juga diharapkan mampu menjawab persoalan yang terjadi saat ini. Seperti masalah pengangguran, pendidikan dan ekonomi.
Pemuda harus siap pakai, ahli, terdidik dan berwawasan luas. Pemuda harus mampu mengatasi isu stratgis yang berkembang di tanah air saat ini, terutama soal pengangguran serta pendidikan. Yang banyak menganggur itu adalah pemuda yang disebabkan, karena mereka tidak mempunyai pendidikan yang baik.
”Untuk itu, KNPI Bengkalis harus menyusun program dengan baik. Terutama program tentang penguatan ekonomi masyarakat. Semua itu bisa terwujud jika pemuda itu sendiri berpendidikan dan mempunyai visi jauh ke depan," katanya.
Pernyataan bupati soal besarnya anggaran untuk KNPI Bengkalis itu, merupakan klarifikasi 'sindiran' yang disampaikan Ketua KNPI Propinsi Riau, Edwin Syarif. Saat memberikan sambutan, kata Edwin mengatakan, sejumlah pengurus DPD KNPI di Provinsi Riau, banyak yang mengeluh karena sedikitnya anggaran yang diberikan pemerintah daerah masing-masing. Besar kecilnya anggaran yang diberikan, katanya, sangat tergantung pandai tidaknya pengurus merayu pemerintah daerah.
Selanjutnya, Edwin mengatakan, yang paling penting ke depan adalah bagaimana KNPI Bengkalis bisa menyusun program kerja dengan baik dan bisa diimpelentasikan. Bukan membesar-besarkan acara pelantikan saja, setelah itu tidak ada kerja yang diperbuat.
”Biasanya, pemuda hanya hangat-hangat di awal saja, setelah di pertengahan ngos-ngosan, kehabisan tenaga. Saya tidak ingin KNPI Bengkalis seperti itu. Terlebih setelah saya melihat DPD KNPI Bengkalis mendapat dukungan penuh dari Pemkab Bengkalis,” tegas Edwin.
Dikatakan Edwin, dari seluruh DPD KNPI se-Indonesia, mungkin KNPI Bengkalis ini yang mendapatkan anggaran yang begitu besar. Ini sangat-sangat luar biasa. Padukan kepercayaan yang diberikan dengan program kerja yang benar-benar mantap, sehingga anggaran yang diberikan bisa memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, khususnya pemuda," harapnya.
Sementara itu, Ketua DPD KNPI Bengkalis terpilih, Indra Gunawan, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemkab Bengkalis yang telah mendukung organisasi yang dipimpinnya itu.
Ke depan, kata Eet begitu sehari-hari Indra akrab dipanggil, KNPI Bengkalis akan menyusun program yang dapat disatupadukan dengan program Pemkab Bengkalis, sehingga sejalan dan lebih mengena. ”Terima kasih atas dukungan yang diberikan. Insya Allah ke depan saya akan membawa KNPI Bengkalis ini ke arah yang lebih baik," janjinya.
Adapun pengurus DPD KNPI Bengkalis yang turut dilantik Ketua DPP KNPI Riau malam itu, diantaranya, Sekretaris Abdul Vattah, Bendahara Zulfahmi ST, serta puluhan pengurus yang duduk di sejumlah komisi. ***

Keterangan Foto:
Bupati H Syamurizal bersama Ketua Kwarcab Pramuka Bengkalis H Riza Pahlefi, menuliskan pesan dan kesan kepada Regu Penggalan Kecamatan Tebing Tinggi saat meninjau perkemahan peserta Lomba Tingkat III Regu Penggalang Pramuka usai acara pembukaan yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Pawang Perkasa II Desa Kelapapati, Kecamatan Bengkalis.

BUPATI BENGKALIS TERIMA PENGHARGAAN DARI MENPAN

JAKARTA – Bersama Gubernur Riau HM Rusli Zainal dan delapan Walikota dan Bupati di Bumi Lancang Kuning, Jum'at (20/4/2007), Bupati Bengkalis H Syamsurizal mendapat penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan). Penyerahan penghargaan yang dilakukan di Jakarta itu, langsung diserahkan Menpan Taufiq Effendi. Penghargaan tersebut diberikan karena Pemerintah Provinsi Riau serta kabupaten dan kota tersebut, merupakan instansi pemerintah daerah yang memelopori penerapan sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Untuk kabupaten dan kota, piagam penghargaan tersebut langsung direahkan Menpan kepada Syamsurizal, Walikota Pekanbaru dan Dumai serta bupati Indra Giri Hilir, Kampar, Pelalawan, Rokan Hilir, Rokan Hulu, dan Siak. Hanya dua kabupaten yang tak menerimanya, yakni Inhu dan Kuansing Penghargaan itu diberikan sebagai salah satu sarana untuk mewujudkan tata kelola masyarakat yang baik (good governance) pada seluruh instansi pemerintah sesuai dengan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaporannya, dijadwalkan paling lambat tiga bulan setelah akhir tahun dalam LAKIP. Usai penyerahan penghargaan, Menpan mengatakan bahwa LAKIP adalah simbol dari clean governance untuk menuju good governance, yakni pelayanan publik yang prima. Oleh sebab itu, tidak boleh dijadikan sekadar formalitas pelaporan semata. Melainkan harus menjadi media pertanggung jawaban kinerja dari mandat rakyat. ”Intinya, dalam LAKIP harus menyajikan apa-apa saja yang telah dihasilkan/diperoleh dari apa-apa saja yang telah direncanakan,” kata Taufik Effendi. Menpan juga mengatakan, ada beberapa permasalahan yang mesti dipikirkan serius oleh para aparatur. Yakni, munculnya egosime kedaerahan berbasis etnis. Dalam kaitan ini, Menpan melihat, ada sesuatu yang perlu diubah. Sebab, dalam realitanya, satu sisi kita berbicara tentang NKRI, tapi di sisi lain, kita gemar berbicara putra daerah. ”Memang tidak ada yang salah. Tapi, perlu pemikiran," kata Menpan. Kedua, kata Menpan lagi, masalah motivasi kerja, yakni terjadi kecenderungan selama ini di hampir seluruh daerah, di mana motivasi timbul hanya karena ada kepentingan. Dan yang ketiga, masalah korupsi. Sementara, Gubernur Riau dalam sambutannya menyatakan dalam rangka mewujudkan good governance dan clean governance, Riau telah melaksanakan program peningkatan pelayanan publik yang prima dan transparan, sesuai dengan Peraturan Gubernur Riau Nomor 24 tahun 2005 tentang Pelayanan Terpadu Rekomendasi dan Perizinan Pemerintah Provinsi Riau. Selain itu, kata Rusli, pencegahan korupsi dilakukan dengan sosialisasi Inpres Nomor 5 tahun 2004 tentang Gratifikasi di lingkungan Propinsi Riau, kampanye anti korupsi, pendidikan anti korupsi disekolah-sekolah, membuat pakta integritas kepada setiap pengadaan barang dan jasa dan menyusun rencana aksi daerah tahun 2007 dalam pemberantasan korupsi. Di tempat yang sama, Syamsurizal mengatakan, penghargaan ini merupakan perintah atau instruksi untuk bekerja dan memberikan pelayanan lebih optimal. "Dengan terimanya penghargaan itu, ke depan, maka seluruh aparatur di jajaran Pemkab Bengkalis tentu harus dan terus berupaya untuk lebih meningkatkan kualitas perwujudan clean governance dan good governance yang selama ini telah dijalankan oleh Pemkab Bengkalis," katanya. Kemudian, kata Syamsurizal, dengan diraihnya penghargaan itu, pihaknya ingin menjaga konsistensi secara terus menerus secara lebih baik. ”"Karena good governance merupakan sebuah keharusan dan merupakan tuntutan masyarakat yang harus dipenuhi seluruh aparatur di jajaran Pemkab Bengkalis,” tegas Syamsurizal.*** Keterangan Foto: Menpan) Taufiq Effendi menyerahkan piagam penghargaan kepada Bupati Bengkalis H Syamsurizal atas ketepatan waktu penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) di kantor Menpan, Jakarta, Jum’at (20/4/2007).

MENTERI FERDDY NUMBERI KUNJUNGI BENGKALIS

BENGKALIS - Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Freddy Numberi, Rabu (18/4/2007) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bengkalis. Kedatangan Freddya dalam rangka menghadiri Kemah Riset Perikanan Nasional yang dilaksanakan di Gedung Kesenian Cikpuan Bengkalis itu, langsung disambut Bupati, H Syamsurizal.
Freddy mengatakan, upaya untuk meningkatkan taraf hidup bagi 16,4 juta jiwa penduduk Indonesia yang tinggal di 8009 desa, di 297 kabupaten pesisir hingga saat ini terus dilakukan.
Agar upaya itu kian optimal, pihaknya sudah melakukan program-program yang fokus untuk memberdayakan masyarakat yang ada di pesisir itu. “Banyak upaya yang kita lakukan demi menguatkan perekonomian mereka,” katanya
Fokus pembangunan kelautan dan perikanan itu, katanya, antara lain dengan melakukan revitalisasi perikanan yang difokuskan pada peningkatan produksi udang, ikan tuna, rumput laut dan pengembangan kluster industri pengolahan hasil perikanan.
Dengan program ini ia berharap penciptaan lapangan kerja kian terbuka. Tahun lalu sebut mantan Gubernur Papua ini, pihaknya sudah melakukan upaya penguatan modal kerja melalui pengembangan dana ekonomi produktif pada program PEMP (Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir).
Bantuan dalam rangka menekan biaya produksi juga sudah dilakukan. Misalnya membangun stasiun pompa bahan bakar nelayan, kedai pesisir, bantuan sarana modal usaha, pemberian bantuan sarana air bersih dan rumpon.
“Kita sudah membangun 130 pompa bensin di kawasan pesisir dari 500 stasiun pompa yang kita rencanakan. Lantaran itu saya berharap, daerah lain juga turut serta melakukan hal yang sama. Dana Alokasi Khusus dan dana Dekonsentrasi sebahagian bisa dipakai untuk itu,” katanya.
Upaya ini, sebut Freddy, harus segera dilakukan. Sebab hal utama yang membuat nelayan harus mengeluarkan biaya besar, lantaran sulitnya mencari bahan bakar. Lahan untuk membangun stasiun bahan bakar itu, katanya, hendaknya juga bisa disediakan pemerintah daerah.
“Perangkat pompa minyak dari pemerintah pusat. Ini akan menjadi aset nelayan, sehingga nelayan punya dana cadangan bila membutuhkan dana untuk hal-hal yang mendesak,” rincinya.
Kata Freddy, penyaluran dana penguatan modal usaha budidaya dan pemberian subsidi benih juga dilakukan. Hingga saat ini sudah ada 35 pesantren bahari dibangun. Pesantren ini dibekali dana bantuan masing-masing Rp 40 juta. Uang itu akan digunakan untuk modal budidaya perikanan. Pemberiaan dukungan penyediaan sarana dan prasarana.
Pengelolaan wilayah pesisir terpadu dan konservasi laut, katanya, dilakukan melalui pengelolaan dan rehabilitasi terumbu karang, pemantapan kawasan konservasi laut daerah serta pengelolaan lingkungan berbasis pemberdayaan masyarakat juga sudah berjalan.
Kemudian, penyediaan perumahan nelayan. Dukungan penyediaan riset dan teknologi aplikatif serta peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan, latihan dan penyuluhan.
Makanya kata Menteri Kelautan Dan Perikanan Indonesia pendapatan sektor perikanan sudah kian membaik. Buktinya tahun lalu kontribusi sektor perikanan sudah mencapai angka 2,51 persen.
”Begitu juga produksi perikanan, juga terus meningkat. Terutama untuk produksi budidaya yang tahun lalu sudah mencapai angka 2,26 juta ton. Hasil tangkapan di laut dan perairan umum juga mengalami peningkatan meski tidak setajam perikanan budidaya,” katanya.
Selain itu, agar industri perikanan di Indonesia dan ketersediaan ikan laut tetap lestari, pemerintah kata Freddy, akan melakukan perbaikan pelayanan perizinan. Mengurangi jumlah kapal perikanan berbendera asing secara bertahap melalui bilateral arrangement dan mensyaratkan pada kapal asing yang akan melakukan operasi di wilayah perairan ZEE untuk membangun industri pengelolaan di dalam negeri.
“Kalau mereka tidak mau membangun, lebih baik tidak usah mencari ikan di perairan kita. Selama ini yang kita besarkan industri mereka. Celakanya, mereka tidak pernah melaporkan hasil tangkapan. Buat apa mereka ada kalau hanya merugikan kita saja,” tegas Freddy.
Lantaran itulah, katanya, kerja sama yang tidak menguntungkan itu satu persatu diputus. Diantaranya, kerja sama dengan Fhilipina dan Thailand yang sudah dihentikan. “Bulan Juli kerja sama dengan Cina juga kita hentikan,” ujarnya.
Kini, kata Freddy, kapal asing yang ada di indonesia tinggal sekitar 30 unit. Armada Nasional sekitar 6.000-an serta armada rakyat mencapai 525.000. “Inikan angka yang sangat besar. Makanya sebenarnya kita sudah melebihi kapasitas tangkapan. Kalau ini terus berlangsung, bisa-bisa kita akan kesulitan ikan,” katanya.
Sementara itu, Syamsurizal mengatakan, Bengkalis sendiri juga sudah melakukan terobosan untuk melestarikan ikan di laut. Caranya, sebanyak 5.329 Rumah Tangga yang menggantungkan hidupnya di sektor ikan tangkapan, secara bertahap diarahkan untuk menjadi nelayan budidaya.
Hal ini kata bupati, demi menghindari kelebihan tangkapan (over fishing), perselisihan lantaran perbedaan alat tangkap dan jenis ikan tangkapan, serta untuk memperluas ruang gerak nelayan dalam menangkap ikan. ”Saat ini sudah ada 770 rumah tangga perikanan budidaya yang sudah kita bina,” katanya.

Keterangan Foto:
Bupati H Syamsurizal menyerahkan plakat daerah kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi usai pembukaan kemah riset mahasiswa perikanan nasional di Gedung Kesenian Cikpuan, Rabu (8/4/2007).

TANPA KOMPETISI, PRESTASI TERBAIK TAK TERCAPAI

SUNGAI PAKNING – Kompetisi yang baik, profe- sional dan berkesinam- bungan, memiliki peran sangat penting dalam me- ningkatkan kualitas prestasi persepakbolaan. Tanpa adanya kompetisi demikian, prestasi terbaik tidak akan pernah dapat dicapai.
”Bukan hanya untuk prestasi persepakbolaan di Kecamatan Bukit Batu, tetapi juga bagi persepakbolaan di Kabupaten Bengkalis secara keseluruhan. Untuk itu, kompetisi ini harus dijadikan kalender tetap pembinaan persepakbolaan di Bukit Batu,” kata Bupati Bengkalis H Syamsurizal.
Hal itu dikatakan Syamsurizal, ketika membuka Liga Sepakbola Kecamatan Bukit Batu 2007 yang dilaksanakan. di lapangan sepak bola Gelora Karya Patra Kompleks Pertamina Sungai Pakning, Kamis sore (12/4/2007).
Selain kompetisi, kata Syamsurizal, hal lain yang juga turut menentukan keberhasilan pembinaan dan peningkatan prestasi persepakbolaan, adalah manajemen kepengurusan. Karena itu, selain memperbanyak kompotensi, kualitas manajemen kepengurusannya juga harus profesional.
”Prestasi yang baik tidak mungkin dapat diraih dengan kepengurusan yang tidak professional,” pesan bupati Bengkalis kepada Camat Bukit Batu M Fadli. M Fadli adalah camat yang ’gila bola’ yang menjadi penggagas utama menghidupkan kembali liga tersebut setelah sekian lama vakum.
Apa yang dilakukan Fadli ini selanjutnya menjadi inspirasi bagi bupati. ”Untuk meningkatkan prestasi sepakbola di masing-masing kecamatan, saya segera akan mengintruksikan seluruh camat agar dapat menggelar kompetisi seperti ini di kecamatan masing-masing,” kata Syamsurizal yang juga Ketua Umum Pengurus Kabupaten (Pengkab) PSSI Bengkalis.
Pembukaan turnamen yang diikuti 20 kesebelasan itu, ditandai dengan penyerahan piala bergilir Liga dari Fadli kepada bpati Bengkalis yang kemudian diteruskan kepada Ketua Panitia Pelaksana Liga Ismail untuk diperebutkan. Pembukaan kompetisi itu, secara resmi ditandai dengan penendangan bola pertama pada pertandingan perdana yang dilakukan bupati.
Selain Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga H Hasraf Saily dan Fadli, turut mendampingi bupati membuka turnamen berlangsung hingga 12 Juni mendatang itu diantaranya, Kapolsek Wimboko, Manajer Produksi Pertamina UP Sungai Pakning Abdul Munip, Danramil Bukit Batu T Silalahi dan Kabag Humas Pemkab Bengkalis Johansyah Syafri.
Pembukaan turnamen yang pertandingannya digelar di setiap desa/kelurahan itu, dimeriahkan penampilan dan atraksi menarik Marching Band Gita Buana YPP 7 Pertamina UP Sungai Pakning dan Gema Wiyata Nada SMP Negeri 1 Kecamatan Bukit Batu.
Kesebelasan yang turun pada laga pertama yang digelar usai pembukaan, yaitu kesebelasan Kelurahan A Sungai Pakning dan kesebelasan SMA Negeri 1 Pakning yang dipimpin wasit Syahrul dari Bengkalis.

Keterangan Foto:
Bupati Bengkalis H Syamsurizal menyerahkan piala bergilir kepada Ketua Panitia Pelaksana Liga Sepakbola Bukit Batu 2007 Ismail, saat acara pembukaan yang dilaksanakan di Sungai Pakning, Kamis (12/4/2007).

Senin, 12 Mei 2008

KETAHANAN KELUARGA PONDASI TINGKATKAN KESEJAHTERAAN

BENGKALIS – Ketahanan keluarga merupakan salah satu pondasi yang sangat menentukan tingkat kesejahteraan sebuah keluarga. Karena itu, setiap program PKK harus memberikan konstribusi bagi peningkatan ketahanan keluarga. Dan, setiap program PKK Kecamatan harus bersinergi serta selaras dengan program PKK Kabupaten.
Demikian dikatakan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bengkalis, Ny Hj Fauziah Syamsurizal ketika membuka pelaksanaan kegiatan sinkronisasi program PKK. Pembukaan kegiatan yang berlangsung dua hari dengan tujuan menyelaraskan antara program PKK Kecamatan dan PKK Kabupaten itu, dilaksanakan di di Gedung Balai Diklat Badan Kepegawaian Daerah, Selasa (10/4/2007).
”Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait, maka sinkronisasi program yang dilaksanakan Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten dengan yang dilakukan TP PKK Kecamatan merupakan salah satu kunci sukses pelakasanakan kegiatan TP PKK di daerah ini,” kata Fauziah.
Pada kesempatan itu, kepada seluruh peserta, isteri Bupati Bengkalis ini, kembali mengingatkan bahwa kegiatan PKK merupakan bagian dari pembangunan secara keseluruhan yang terus menerus harus dipacu seirama dengan dinamika di bidang pembangunan lainnya.
”Untuk itu, seluruh pengurus TP PKK Kecamatan harus dapat menyusun kebijakan, program dan strategi dengan baik dan implementatif. Selain sejalan dan mendukung kegiatan TP PKK Kabupaten, juga harus disesuaikan dengan kondisi keluarga dan masyarakat di kecamatan masing-masing,” katanya.
Selaku Ketua Pelaksana, dalam laporannya Ny Hj Syarifah Zamaniah mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan partisipasi. Khususnya TP PKK Kecamatan dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana PKK, sehingga benar-benar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
”Selain itu, mensinkronisasikan program PKK Kecamatan dengan PKK Kabupaten sehingga lebih berdaya dan berhasil guna bagi percepatan upaya pemberdayaan keluarga dan mewujudkan keluarga-keluarga yang sejahtera di daerah ini,” kata Syarifah yang sehari menjabat Kepala Bagian Pemberdayaan Perempuan Sekretariat Daerah Bengkalis.
Selain pengurus TP PKK Kabupaten seperti Ny Hj Sri Wahyuni Normansyah, Ny Hj Darmiwati Sulaiman, Ny Hj Nurhayati Landung dan Ny Melly Jhon Hendri, hadir dalam pembukaan acara yang diikuti sekitar 75 peserta itu, diantaranya Kepala Bagian Kesra HA Halim serta Kadis Kesehatan dan KB yang diwakili Amri Damrah. ***

Keterangan Foto:
Ketua TP PKK Bengkalis Ny Hj Fauziah Syamsurizal mendampingi Ketua TP PKK Riau Ny Hj Septina Primawati Rusli meninjau pelayanan KB gratis ketika melakukan kunjungan kerja ke Desa Sesap Kecamatan Tebing Tinggi.

KUALITAS SDM TENTUKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

BENGKALIS – Tinggi rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di sebuah daerah, memiliki keterkaitan dan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan peningkat- an taraf kesejahteraan masyarakat.
Sebagai institusi yang memiliki komitmen dalam percepatan pe-ningkatan kualitas SDM, eksistensi dan kiprah Yayasan Lembaga Gerakan Orang Tua Asuh (YLGN-OTA), hendaknya tidak hanya terbatas pada kegiatan untuk mendukung program wajib belajar pendidikan dasar (Wajar) 9 tahun (secara nasional, red) atau Wajar 12 tahun (khusus di Kabupaten Bengkalis). Tetapi juga ikut memberdayakan masyarakat.
Harapan itu disampaikan Bupati Bengkalis H Syamsurizal, ketika membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) IV Pengurus Cabang (PC) YLGN-OTA Kabupaten Bengkalis. Pembukaan acara yang dihadiri Ketua PC YLGN-OTA Provinsi Riau H Nasril Noor itu, dilaksanakan di Balai Diklat Badan Kepgawaian Daerah Desa Kelapapati Bengkalis, Kamis (12/4/2007).
“Sejalan dengan kebijakan Pemkab Bengkalis yang telah membebaskan SPP mulai dari SD sampai SLTA, maka disamping tetap melaksanakan upaya-upaya untuk terus mendukung suksesnya program Wajar, ke depan, setiap program PC YLGN-OTA Bengkalis hendaknya juga dititikberatkan pada upaya pemberdayaan masyarakat agar mau menyekolahkan anak-anaknya sampai ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (perguruan tinggi),” harap Syamsurizal.
Pada bagian lain, bupati yang dikenal sebagai Kepala Daerah yang memang memiliki komitmen tinggi dalam pembangunan bidang pendidikan ini, juga berharap agar setiap program kerja PC YLGN-OTA Bengkalis dapat tetap dan terus disinergikan dengan kebijakan Pemkab Bengkalis. “Khususnya dengan Dinas Pendidikan, Pemuka dan Olahraga,” katanya.
Seraya memberikan apresiasi positif terhadap PC YLGN-OTA Bengkalis yang telah melakukan berbagai kegiatan untuk menyukseskan pembangunan di bidang pendidikan di daerah ini, bupati bergelar Sri Mahkota Sempurna Negeri ini juga menaruh harapan agar program PC YLGN-OTA Bengkalis ke depan dapat juga diarahkan untuk lebih meningkatkan kuantitas dan kualitas kesertaan masyarakat untuk menjadi orang tua asuh.
“Ke depan, program seperti ini hendaknya lebih diintensifkan, sehingga dukungan masyarakat, terutama mereka yang tingkat kesejahteraannya lebih baik terhadap pembangunan bidang pendidikan di daerah ini, baik itu kuantitas maupun kualitasya dapat lebih ditingkatkan,” kata bupati.
Sebelum itu, dengan telah berakhirnya kepengurusan cabang YLGN-OTA Kabupaten Bengkalis 2004-2007, Ketua PC YLGN-OTA Provinsi Riau, Nasril Noor, melantik dan mengukuhkan kepengurusan cabang YLGN-OTA Kabupaten Bengkalis periode 2007-2010. Adapun pengurus yang dilantik tersebut, untuk jabatan ketua tetap dipercayakan pada isteri bupati, Ny Hj Fauziah Syamsurizal. Sedangkan Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara masing-masing dijabat Ny Hj Darmiwati Sulaiman, Johansyah Syafri dan Ny Syarifah Zamaniah. Pengurus lainnya yang dilantik, antara lain H Sarmidi, H Nurnawawi dan Yuhelmi.
Di kesempatan itu, ketika memberikan sambutan, Nasril Noor mengatakan, perhatikan Pemkab Bengkalis, khususnya bupati terhadap keberadaan YLGN-OTA sangat besar dibandingkan daerah lain. “Karena itu wajar jika komitmen dan upaya bupati dalam memajukan dunia pendidikan di daerah ini mendapat apresiasi yang luar biasa. Khususnya di kalangan mahasiswa di pulau Jawa,” kata Nasril.
Sementara itu, Ny Fauziah mengatakan, untuk tahun 2004/2005, organisasi yang dipimpinnya itu telah memberikan bantuan kepada 1.300 orang anak asuh yang tersebar di seluruh kecamatan. “Sedangkan tahun 2005/2006, berkat dukungan dari Pemkab Bengkalis dan berbagai pihak yang peduli dengan pendidikan di daerah ini, jumlah anak asuh yang diberi bantuan tersebut dapat ditingkatkan sebesar 42 persen. Sementara untuk tahun tahun 2007/2008, jumlah tersebut akan ditingkatkan menjadi 2.366 orang anak asuh,” katanya.
Mengenai program ke depan, Fauziah mengatakan belum dapat merincinya. Masih menunggu hasil Rakerda IV YLGN-OTA Provinsi Riau yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Namun demikian dan sebagaimana juga harapan bupati, pihaknya akan melakukan berbagai upaya untuk lebih memberdayakan masyarakat. Sehingga memiliki kepedulian dan mau berpartisipasi aktif dalam menyukseskan pembangunan pendidikan di daerah ini.
“Baik itu dalam meningkatkan kesadaraan masyarakat akan arti penting pendidikan sehingga mau menyekolahkan putra-putrinya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, maupun kesertaan masyarakat menjadi orang tua asuh,” kata Fauziah.
Dikatakan Fauziah, apa yang diharapkan bupati tersebut merupakan masukan yang sangat bernas bagi PC YLGN-OTA Bengkalis. ”Insya Allah akan kami direalisasikan dengan sebaik-baiknya. Untuk itu kami sangat mengharapkan dukungan semua pihak, sehingga keberadaan PC YLGN-OTA Kabupaten Bengkalis ke depan lebih berdaya dan berhasil guna bagi masyarakat,” harap Fauziah.

Keterangan Foto;
Ketua GN-OTA Bengkalis Ny Hj Fauziah Syamsurizal menyerahkan bantuan peralatan belajar kepada perwakilan siswa ketika melakukan kunjungan kerja ke Desa Tanjung Leban Kecamatan Bukit Batu.

PEJABAT STRUKTURAL HARUS JADI MANAGER HANDAL

BENGKALIS – Seluruh pejabat struktural harus benar-benar dapat menjadi seorang manajer yang baik dan handal di unit satuan kerja yang dipimpinnya. Seorang manajer yang baik dan handal itu, selain memiliki kemampuan, visi jauh ke depan, cerdas dan kreatif, juga mesti trampil, energik, konsisten dan tekun dalam bekerja, berorientasi pada tugas, bertanggung jawab, amanah, serta dapat bekerjasama dan berkoordinasi dengan berbagai pihak secara baik.Demikian dikatakan Bupati H Syamsurizal, ketika melantik dan mengambil sumpah 7 pejabat eselon II, 17 eselon III dan 52 eselon IV di lingkup Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Pelantikan yang dilaksanakan di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja Dilaut, Rabu (11/4/2007) itu, selain dihadiri Wakil Ketua DPRD Dewi Angraini, juga disaksikan unsur Muspida. Diantaranya, Kapolres Edi Setio Budi Santoso, Kajari Ersywo Zaimaru dan Ketua Pengadilan Negeri R Matras Supomo.Kemudian, hadir juga dalam kesempatan itu Sekretaris Daerah H Sulaiman Zakaria, Asisten I H Burhanuddin, Asisten II H Zakaria Yusuf, Kepala Bada Kepegawaian Daerah H Hermizon dan Kakandepag HA Rahman D serta sejumlah pejabat eselon II dan III di lingkup Pemkab Bengkalis lainnya.”Seorang pejabat struktural juga harus jujur serta mampu menjadi dan memberikan tauladan kepada yang dipimpinnya. Dan yang tidak kalah pentingnya, harus mampu menegakkan disiplin dan etos kerja seluruh staf di unit satuan kerjanya maing-masing,” tegas Syamsurizal.Sebagai pejabat struktural, kepada para mereka yang dilantik, bupati berharap agar dapat melaksanakan pengawasan dengan baik serta melaksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.“Jangan sampai ada pejabat struktural yang tidak mengetahui apa yang terjadi di unit kerjanya masing-masing. Tidak mengetahui dan memahami ketentuan peraturan yang ada. Disamping itu, harus memiliki kemauan dan terus berupaya meningkatkan kualitas diri, khususnya yang berkaitan dengan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing,” katanya.Mengenai mutasi yang dilakukan itu, bupati mengatakan bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang biasa bagi seorang pegawai negeri sipil. Selain untuk mendapatkan figur manajer terbaik dan salah satu bentuk pembinaan kepegawaian, mutasi juga merupakan sebagai salah satu bentuk evaluasi terhadap kinerja yang dilakukan masing-masing pejabat.
"Dan tentunya, didasarkan atas masukan dan pertimbangan Baperjakat. Termasuk juga penilaian dari berbagai pihak. Misalnya input dari lembaga legislatif sebagai mitra kerja Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Jadi, bukan didasarkan atas like and dislike atau suka dan tidak suka. Tujuannya, semata-mata untuk lebih meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” kata Syamsurizal.Adapun pejabat eselon II yang dilantik bupati, yaitu H Wan Mukhtar sebagai Kadis Kimpraswil (jabatan sebelumnya Kepala Balitbang). Posisi yang ditinggalkan Wan Mukhtar ini diisi Suhendri yang sebelumnya menjabat Kadis Perhubungan. Selanjutnya, Kadis Perhubungan dijabat H Anwar Zainal yang sebelumnya sebagai Kadis Kimpraswil.Sedangkan H Arianto yang sebelumnya sebagai Kabag Tata Usaha Bappeda, dipercaya menggantikan posisi Asisten III yang ditinggalkan H Umran yang dilantik menjadi Kadis Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Pejabat eselon II lainnya yang dilantik diantaranya Kadis Kesejahteraan Sosial yang dipercayakan kepada TS Hamzah dan Kadis Kehutanan dan Perkebunan yang dijabat Wan Suhelmi B.Dijajaran eselon III, pejabat yang dimutasi diantaranya Kabag Perlengkapan Sekretariat Daerah Hermizan dan Kabag Perekonomian Sekretariat Daerah TS Ilyas. Jabatan keduanya, masing-masing digantikan Fakhruddin dan Yunizar Utama Bakti.

Keterangan Foto:
Bupati H Syamsurizal memberikan ucapan selamat kepada para pejabat Eselon II, III dan IV di lingkup Pemkab Bengkalis usai acara pelantikan yang dilaksanakan di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja Dilaut, Rabu (11/4/2007).

JADIKAN PRILAKU NABI MUHAMMAD SAW SEBAGAI USWATUN HASANAH

BENGKALIS – Makna terpenting dari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diperingati melalui Maulid Rasulullah SAW yang harus dipahami setiap umat Islam, adalah keberadaannya yang mampu membidani kelahiran masyarakat baru, yakni masyarakat Islam. Sebuah masyarakat yang tatanan kehidupannya diatur seluruhnya oleh aturan-aturan Islam.
Hal itu disampaikan Bupati Bengkalis H Syamsurizal pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1428 H/2007 M. Peringatan kelahiran Rasulullah SAW yang dihadiri sekitar seribu umat Islam tersebut, dilaksanakan Minggu (1/4/2007) di Mesjid Istiqomah Bengkalis.
Di kesempatan itu, bupati mengajak umat Islam, khususnya di daerah ini, untuk menjadikan prilaku Nabi Muhammad SAW sebagai uswatun hasanah. Adapun urgensi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, katanya, harus dimaknai seluruh umat Islam untuk mentauladani sifat-sifat Rasulullah SAW.
”Sseluruh sisi kepribadian Rasulullah SAW itu merupakan uswatun hasanah. Baik itu kepribadian, kepemimpinan, akhlakul karimah, keberanian. Seluruh yang ada pada Rasulullah SAW merupakan uswatun hasanah,” jelasnya.
Kesemua itu, tegas bupati, harus dijadikan seluruh umat Islam sebagai panutan dalan menjalankan segala aspek kehidupan. Untuk meneladani nilai dan pesan profetik yang dibawa Rasulullah SAW, kata bupati yang bergelar Sri Mahkota Sempurna Negeri ini, tidak bisa hanya dilakukan setahun sekali melalui kegiatanperingatan maulid saja.
”Tetapi harus dilakukan setiap saat, kapan dan dimanapun kita berada. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW hanya merupakan salah satu bentuk upaya untuk menyadarkan manusia kepada kebenaran yang hakiki,” katanya.
Pada bagian lain seraya mengutip makna hadits yang diriwayatkan Ahmad yang menjelaskan bahwa 'Sesungguhnya akhlak Rasulullah SAW itu adalah Alqur'an', bupati mengatakan bahwa meneladani Nabi Muhammad SAW hakikatnya adalah dengan cara mengamalkan seluruh isi kandungan kitab suci Alqur'an.
”Bukan hanya terbatas pada ibadah ritual dan akhlak saja, tetapi juga mencakup seluruh aspek kehidupan. Artinya, kaum Muslim dituntut untuk mengikuti dan meneladani Nabi Muhammad SAW dalam seluruh prilakunya,” katanya.
Sementara itu, ketika memberikan tausiah tentang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, H Anas Zulkifli Ramli dengan tegas mengatakan, saat ini banyak umat Islam melakukan kesalahan yang fatal.
Penyebabnya, tambah ustadz dari Kabupaten Labuhan Batu Provinsi Sumatera Utara ini, kesalahan itu terjadi karena umat Islam dewasa ini sudah banyak yang lari dari ajaran Al-qur’an yang telah diwariskan Nabi Muhammad SAW.
“Bagaimana bisa seorang mengaku umat Nabi Muhammad SAW, bila dirinya tidak mempedomani ajaran Al-qur’an yang ditinggalkannya. Selain itu, dewasa ini banyak umat Islam yang dihinggapi penyakit hati dan tak mau bertaubat kepada Allah SWT. Ini dapat dilihat dari realitas yang terjadi di tengah masyarakat. Yaitu adanya penyakit SMS. Yaitu penyakit ’Senang Melihat orang lain Susah’ dan ’Susah Melihat orang lain Senang’.
Penyakit hati seperti itu, kata Zulkifli, tidak akan menghinggapi, jika seandainya umat Islam konsisten dan konsekuen untuk meneladani sifat-sifat mulia dan ajaran Islam yang telah digariskan Junjungan Alam Nabi Muhammad SAW.
”Jika memang benar-benar cinta dan mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW itu contoh yang baik, maka hendaklah setiap umat Islam benar-benar ini benar-benar menjadikan Alquran menjadi tuntunan dalam melaksanakan segala bentuk aktivitas kehidupan. Bukan dijadikan tontonan,” ajaknya.
Selain Ketua Tim Penggerak PKK Hj Fauziah Siregar Syamsurizal, adapun sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Bengkalis yang terlihat hadir dalam peringatan maulid tersebut, diantaranya Asisten II H Zakaria Yusuf, Ketua Bappeda H Azwar, Kepala Badan Kesbang, Linmas dan Infokom, H Muklis.
Kemudian Kadis Perikanan dan Kelautan H Tarmizi, Kadis Perindustrian, Perdagangan dan Investasi H Andre Sukarmen serta Kadis Pasar, Kebersihan dan Pertamanan H Zulkarnain. Sedangkan dari DPRD Bengkalis, diantaranya H Barmawi KN. ***


Keterangan Foto:
Bupati H Syamsurizal bersama Asisten I H Burhanuddin saat akan menghadiri kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Mesjid Istiqomah Bengkalis.

REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA SANGAT PENTING

BENGKALIS – Guna mempercepat keberhasilan proses revitalisasi Gerakan Pramuka di Kabupaten Bengkalis, selaku Ketua Majelis Pembimbing Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Bengkalis, Bupati H Syamsurizal, Selasa (3/4/2007) malam, mengadakan pertemuan khusus dengan sejumlah pelatih Gerakan Pramuka di daerah ini.Pertemuan yang dilaksanakan di ruang rapat lantai II Kantor Bupati Bengkalis itu diikuti 60 orang pengurus Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Bengkalis serta Ketua Kwartir Ranting Gerakan Pramuka se-Kabupaten BengkalisPada kesempatan tersebut, bupati yang dalam kepramukaan selalu dipanggil Kak Syamsurizal, mengatakan bahwa revitalisasi Gerakan Pramuka sangat penting. Pentingnya revitalisasi, selain disebabkan kecenderungan menurunnya minat generasi muda yang ikut dalam Gerakan Pramuka, juga disebabkan metodologi dan bentuk kegiatan Pramuka selama ini kurang sesuai dengan perkembangan anak-anak muda sekarang ini.Berpijak dari keprihatinan tersebut, jauh sebelum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Revitalisasi Gerakan Pramuka pada Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka ke-45 di yang Lapangan Utama Bumi Perkemahan Wiladatika Cibubur Jakarta pada 14 Agustus 2006, Syamsurizal sudah menginstruksikan hal serupa di daerah ini.Sebagai bagian dari revitalisasi sistem dan manajemen pendidikan yang akan menjadi pendorong pengembangan dan penciptaan kualitas sumberdaya manusia di Kabupaten Bengkalis di masa datang, salah satu wujud untuk mempercepat revitalisasi Gerakan Pramuka yang dilakukan bupati, yaitu dengan menjadikan hari Sabtu sebagai 'Hari Gerakan Pramuka'.Setiap hari Sabtu, seluruh siswa-siswi mulai dari tingkat SD sampai SLTA di daerah ini diwajibkan mengikuti kegiatan Pramuka. Namun demikian, hal ini dilakukan dengan tidak mengurangi kuantitas dan kualitas proses belajar mengajar di sekolah. ”Jam pelajaran pada hari Sabtu, dialihkan pada hari Senin sampai Jum'at,” kata Syamsurizal.Terkait dengan revitalisasi Gerakan Pramuka di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini, dalam pertemuan yang berakhir sekitar pukul 24.00 Wib itu, bupati bergelar Sri Mahkota Sempurna Negeri ini menginstruksikan para pengurus Kwarcab, para pelatih dan Ketua Kwaran untuk dapat merumuskan berbagai pola pembinaan, rekrutmen.Termasuk juga berbagai bentuk kegiatan kepramukaan lainnya dengan format baru yang inovatif serta sesuai dengan kondisi daerah ini. ”Tanpa dikelola dengan paradigma baru yang inovatif, Gerakan Pramuka tidak akan diminati kaum muda, seperti yang terjadi selama ini,” kata Bupati Bengkalis.Paradigma baru dimaksud itu, adalah bagaimana agar Gerakan Pramuka sebagai sebuah organisasi dapat dikelola secara profesional. ”Dikelola dengan mementingkan kualitas, partisipasi, tekad bersama serta dengan mengoptimalkan peran gugus depan di setiap tingkatan,” katanya.Selain itu, khususnya kepada peserta yang hadir, bupati juga minta agar revitalisasi Gerakan Pramuka di daerah ini juga dapat dikembangkan melelalui berbagai pendekatan, metodelogi dan kegiatan yang lebih tepat dengan dinamika dan perkembangan kehidupan masyarakat, khususnya kaum muda. Sebab, hanya dengan cara demikian, Gerakan Pramuka dapat diterima dan diminati kaum muda.”Melalui revitalisasi ini, selain akan dapat menghasilkan berbagai kegiatan Pramuka yang lebih baik dan sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman, hal ini juga dapat menjadikan Gerakan Pramuka salah satu wadah yang efefktif untuk menangkal berbagai masalah negatif yang dihadapi kaum muda,” katanya.Sedangkan kepada para pelatih, bupati minta agar dapat memberikan sosialisasi dan advokasi kepada para orang tua, agar mendukung anaknya menjadi anggota Gerakan Pramuka.Adapun hasil pertemuan tersebut, para peserta yang hadir sepakat dan dibagi dalam tiga kelompok kecil. Masing-masing kelompok diberi waktu sekitar 10 hari untuk merumuskan tentang bentuk revitalisasi Gerakan Pramuka yang sesuai dengan daerah ini. Seperti, bagaimana meningkatkan kuantitas dan kualitas pola pembinaan di semua tingkatan, rekrutmen anggota dan managemen organisasi.”Setiap kelompok pada pertemuan selanjutnya akan menyampaikan konsep tersebut, baik secara lisan maupun tertulis. Insya Allah, pertemuan ini akan kita tindaklanjuti pada pertemuan kedua yang dijadwalkan dilaksanakan sekitar 10 hari ke depan,” ujar bupati yang dikenal memang memberikan perhatian khusus terhadap Gerakan Pramuka ini sebelum meninggalkan ruang pertemuan. ***

Keterangan Foto:
Bupati Bengkalis H Syamsurizal selaku Kamabicab didampingi Wakil Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Bengkalis H Riza Pahlefi menyerahkan Lencana Dharma Bakti kepada para Pembina Gerakan Pramuka pada puncak peringatan Hari Pramuka ke-46 di lapangan Tugu Bengkalis, Senin (20/8/2007).